Rabu, 01 Februari 2017

Ragam teknik printing dalam produksi media cetak
Ketika kita ingin memproduksi Media Cetak, setelah melalui Tiga tahap yaitu persiapan bahan, setting dan design dan reproduksi termasuk ke dalam tahapan pra cetak (pre press) kita akan lanjutkan ke proses selanjutnya yaitu printing.
Printing bisa dilanjutkan Setelah tahapan     pre press selesai dilaksanakan tanpa ada kesalahan  yang  signifikan maka  proses  selanjutnya  adalah  tahapan cetak (print)atau press.
Tahap cetak ada berbagai jenis antara lain :
a. Cetak Offset/ Offset Printing
Dalam sistem cetak ini, peralihan gambar/ naskah dari plate cetak menuju  media yang akan dicetak tidak secara langsung. Plate cetak yang berisikan  naskah/  gambar dengan sistem offset menyentuh tinta pada  rol  tinta kemudian   mengalihkan  gambar  ke  silinder  blangket kemudian  silinder  blangketlah  yang  mengalihkan gambar/naskah  ke media cetakan (kertas /karton).
b. Cetak Sablon/Screen Printing
Sistem  cetak  ini  sering  juga  disebut  cetak  saring  karena  teknik cetaknya menggunakan screen seperti saringan, yang memiliki lubang-lubang  yang  sangat  halus.  Dalam  sistem  ini  naskah  diafdruk  dulu  ke dalam  saringan  (screen)  dengan  bantuan  bahan  kimia  (chemical) antara lain :
– Obat peka cahaya dan sentiser (ulano 133, superxol 188 dll)
– Obat pencuci afdrukan (ulano 5, kaporit dll)
– Obat pengencer tinta (m3, m4)
Setelah diafdruk, Tinta   dimasukkan ke screen dan screen digosokkan  dengan  rakel  ke  media  pencetakan,  sehingga  gambar beralih ke media pencetakan.
c. Cetak Panas/Hot Print
Dalam  sistem  ini  naskah  dialihkan  ke  klise  terbuat  dari  timah, gambar/yang telah beralih ke timah (klise) dipanaskan dengan elemen pemanas. Klise yang telah panas tersebut digunakan untuk mengalihkan poil-poil ke media yang  ingin dicetak. Dalam sistem ini naskah di klise yang panas langsung menyentuh poil  dan menempel di kertas (media cetak) sehingga gambar / naskah yang ada di klise beralih ke media cetakan.
d. Cetak Timbul (Emboss Print)
Dalam  sistem  cetak  ini  media  yang  akan  dicetak.  ditempatkan diantara  2   buah  klise  yang  berpasangan  (+  dan  -)  diberi  tekanan sehingga  menjepit  media  yang  akan  dicetak  sehingga  menghasilkan cetakan timbul sesuai dengan naskah yang ada di klise tersebut.
e. Cetak Digital
Setelah CD Disain anda jadi, CD tersebut di print digital dengan
Docuprint, Hp Indigo Press atau mesin yang tergolong computer to print lainnya sehingga brosur anda yang telah didisain berwujud fisik untuk dibawa ke  konsumen untuk dimintakan persetujuan ataukah masih ada hal-hal yang harus  dikoreksi. Digital Printing tidak hanya untuk hal tersebut, dia juga digunakan  untuk  mencetak : Poster, X Banner, Roll Banner, Neon Box, Photo Canvas, Lukisan.
Untuk memudahkan kita bisa mengelompokkannya menjadi 3 yaitu :
  1. Cetak Digital Hitam Putih
Ini adalah solusi tepat untuk kebutuhan cetak digital bulletin internal perusahaan, materi training, handout presentasi, corporate newsletter, brosur dan lain-lain. Media Yang digunakan antara lain : Hvs, Art Paper, Sticker
  1. Cetak Digital Berwarna
Ini adalah solusi tepat untuk kebutuhan cetak digital company profile  yang  selalu  up  to  date,  kartu  nama,  undangan,  brosur, poster, buku menu, dan lain-lainnya. Media yang digunakan antara lain : Hvs, Art Paper, Sticker, Fancy & Texture Paper.
  1. Cetak Digital Wide Format
Ini solusi tepat untuk kebutuhan cetak digital media promosi seperti  x-banner, roll-up Banner, Backwall Display, Poster ukuran besar, Neon Box, Desktop Banner, car panel dan lainnya. Media yang digunakan antara lain : Matte poster paper, semi gloss poster  paper,  backlit film/duratrans, art canvas, heavymatte 260 gsm, sticker vinyl, backlit sticker vinyl dan lainya.
Saat ini banyak perusahaan Digital Print yang melayani, kita tidak     harus mengivestasikan    modal  kita di mesin    ini. Cukup membayar ongkos  print saja di perusahaan tersebut.

http://stahdnj.ac.id/?p=1714

7 Macam Mesin Digital Printing Tekstil

Mencetak motif atau gambar pada bahan kain secara cepat dalam kurun waktu yang relatif singkat awalnya memang terkesan mustahil, namun berkat kehadiran mesin digital printing tekstil semua masalah tersebut nyatanya bisa terselesaikan dengan mudah. Dimana mesin digital printing yang banyak digunakan untuk mencetak bahan kain dalam industri tekstil sendiri pada dasarnya tersedia dalam berbagai macam tipe.
Mesin Pencetak Kain
Sumber : http://atn.com.pk/
Mutoh Value Jet 1638 W
Mutoh Value Jet 1638 W termasuk kedalam salah satu jenis mesin cetak digital yang sangat mudah digunakan. Mesin ini memiliki konstruksi cukup kuat dan dilengkapi dengan head ganda bekecepatan tinggi hingga 304 m2/jam dan production speed hingga 100 m2/jam. 
Mesin Pencetak Kain
Sumber : http://www.mutoh.eu/
Xenia Jade, Xenia Osiris dan Xenia Emerald
  • Xenia Jade merupakan inkjet digital printer kualits tinggi yang didesain khusus untuk mencetak berbagai macam bahan kain dengan kualitas dan produktivitas yang tinggi.
  • Xenia Osiris merupakan mesin digital textile printing berkecepatan tinggi yang didesain khusus untuk mencetak fashion dan furnishing. Mesin cetak 8 warna ini juga dibekali kemampuan mencetak print on demand (POD).
  • Mesin cetak kain Xenia Emerald merupakan mesin cetak kain yang khusus didesain untuk mencetak dekorasi dan furnishing. Jenis tinta yang digunakan untuk mesin ini yaitu berupa tinta UV dan solvent.
Durst Rhotex 320
Durst Rhotex 320 merupakan mesin cetak kain berukuran 3.2 meter yang dibuat dengan platform Rho. Mesin ini dilengkapi dengan printhead Quadro Array 30D untuk mencetak gambar pada kain dengan kualitas fotografi hingga 236 m2/jam. Jenis tinta yang digunakan untuk mesin Durst Rhotek 320 yaitu berupa tinta water based yang bebas racun untuk cetak sublimasi. 
Mesin Pencetak Kain
Sumber : http://www.rainier.com/
Designjet L26500 dan Designjet L28500
Designjet L26500 dan Designjet L28500 merupakan dua jenis mesin latex keluaran HP yang dibekali kemampuan mencetak gambar atau motif pada berbagai macam bahan, termasuk bahan kain coating maupun non coating. Khusus untuk tinta solvent anda hanya bisa mengaplikasikannya pada jenis kain yang ber-coating.
Mesin Pencetak Kain
Sumber : https://www.interempresas.net/
Nassenger PRO 1000 dan Nassenger PRO 60
Mesin cetak kain yang dikeluarkan oleh Konica Minolta ini sudah diakui sebagai mesin cetak kain inovatif yang bisa memenuhi permintaan industri untuk short run dengan kualitas tinggi.
  • Mesin Nassenger PRO 1000 memiliki kemampuan untuk mencetak kain dengan kecepatan hingga 1000 m2/jam.
  • Sedangkan mesin Nassenger PRO 60 dibekali kemampuan untuk mencetak kain hingga 60 m2/jam.  Mesin ini sudah dikombinasikan dengan penggulung sekaligus pengering tekstil dalam satu unit mesin.
Mesin dari Konica Minolta ini merupakan mesin pertama yang mampu mengakomodasi 9 warna tinta.
Mesin Pencetak Kain
Sumber : http://www.nassenger.it/
Kornit Allegro
Kornit Allegro disebut-sebut sebagai salah satu jenis mesin cetak digital yang dapat dimanfaatkan untuk mempersingkat proses cetak, mulai dari persiapan file hingga produk jadi. Jenis tinta cetak yang digunakan yaitu berupa tinta pigmen Kornit yang ramah lingkungan karena dapat didaur ulang, hemet energi, hemat konsumsi air, dan dapat diaplikasikan pada berbagai jenis kain
Mesin Pencetak Kain
Sumber : http://ir.kornit.com/
Mimaki JV5 Digital Textile Belt Printer
Mesin buatan Italia ini menawarkan inovasi, efisiensi dan kualitas yang tinggi. Mesin ini menggunakan printhead 4 variable dot dengan 1440 nozzle per head-nya, jarak antara printhead dan permukaan kain secara otomatis dikontrol dengan sensor. 
Mesin Pencetak Kain
Sumber : http://digitaltextilereview.com/
Hebatnya lagi mesin Mimaki JV5 yang kompatibel dengan berbagai jenis tinta (acid, reactive, disperse dan sublimasi) ini juga dibekali dengan sejumlah fitur istimewa lainnya.
  • Sistem feeding gulungan kain dengan peregang yang bisa atur.
  • Sistem pengaturan kain otomatis dengan photocells.
  • Perekat blanket diaktifkan dengan panas.
  • Control panel dengan layar LCD touch screen.
https://fitinline.com/article/read/7-macam-mesin-digital-printing-tekstil/

Mengenal Jenis Mesin Digital Printing

Digital Printing sekarang sudah makin berkembang dan menjadi alternatif bisnis yang dipilih dengan keuntungan yang menggiurkan. Mengenal Jenis Mesin Digital Printing  tentu nya harus dilakukan setiap pengusaha digital printing / percetakan digital. Tentu nya kita semua sudah tidak asing lagi dengan digital printing / percetakan digital yang ada di sekitar lingkungan tempat tinggal. Nah, Mesin Digital Printing merupakan alat utama dalam menunjang sebuah bisnis percetakan khusus nya percetakan digital.

Digital Printing & Jenis Mesin Yang Digunakan

Digital Printing merupakan metode pencetakan yang diolah terlebih dahulu menggunakan komputer untuk kemudian dicetak menggunakan mesin cetak/printing. Kebutuhan akan mesin cetak tentu nya sangat dibutuhkan. Oleh karena itu, untuk Anda yang ingin memulai bisnis percetakan harus benar-benar dalam memilih sebuah mesin cetak yang berkualitas. Nah, sebelum memilih mesin cetak yang bagus sebaiknya mengetahui dan mengenal jenis mesin percetakan digital :
  • Mesin Digital Printing Indoor
Mesin percetakan digital  indoor ini merupakan mesin cetak yang dapat melayani kebutuhan yang ditempatkan dalam ruangan. Biasa nya mesin cetak  indoor ini melayani kebutuhan cetak seperti x banner, poster, spanduk, sticker, wallcovering, dll yang digunakan untuk dalam ruangan. Karakter dari mesin cetak indoor ini mempunyai ukuran lebar diantara nya 24inch, 42inch, 60inch. Untuk hasil cetakan mesin cetak ini mempunyai kualitas tinggi namun jika dilihat dari jarak dekat.
  • Mesin Digital Printing Outdoor
Mesin percetakan digital  outdoor biasa nya digunakan untuk kebutuhan advertaising di luar ruangan atau cetakan dengan ukuran yang besar, seperti baliho, spanduk, yang tahan akan air dan panas. Untuk karakter dari mesin ini biasanya jenis large printer dengan lebar 2 – 3 meter.
  • Mesin Digital Printing Semi Indoor Outdoor
Mesin percetakan digital ini tergolong flexsibel karena bisa melayani kebutuhan cetakan baik untuk indoor maupun outdoor. Mesin ini mencetak indoor dan outdoor karena menggunakan base tinta eco solvent, di mana karakter tinta ini tidak berbau jika digunakan dalam ruangan dan luar ruangan tentu nya aman dan ramah lingkungan.
  • Mesin Digital Printing Photographic
Sama dengan namanya, mesin cetak ini khusus digunakan untuk menangani cetakan yang berhubungan dengan photographic. Ini karena photographic ini mengutamakan kualitas dan presisi gambar dengan warna yang sulit didapatkan jika menggunakan mesin printing lainnya. Untuk mencetak gambar menggunakan mesin ini menggunakan media dye dan pigment.
  • Mesin Digital Printing Textile
Mesin percetakan textile ini merupakan hasil perkembangan teknologi di mana semakin hari semakin berkembang dengan cepat. Namun sebenarnya mesin ini bukan teknologi baru khusus nya di luar negeri, di mana di sana sudah menjadi hal yang umum dan sudah biasa. Mesin ini temasuk mesin yang aman dan ramah akan lingkungan. Selain itu hasil yang dihasilkan bersifat ringan yang dapat memberi kemungkinan pengiriman bisa dilakukan dalam jumlah yang banyak.
  • Mesin Digital UV Printer
Mesin cetak ini digunakan khusus untuk menghasilkan cetakan di mesia yang kasar dan kaku. Seperti besi, seng, acrilyc, triplek, kaca, keramik, plastik, dan lain-lain dengan syarat media tersebut harus flat/rata.

http://www.dgspeak.com/mengenal-jenis-mesin-digital-printing/

Jenis – Jenis Finishing

Finishing adalah proses terakhir sebelum penyerahan ke klien
1. Pelapis Plastik, pernahkan kita melihat brosur yang mengkilat, atau undangan pernikahan yang berlapis doff, ya itulah yang namanya pelapis. Pelapis sendiri dibedakan menjadi dua, pelapis berbahan plastik (laminasi), pelapis ini menggunakan plastik tipis sebagai bahan dasarnya dan dibagi lagi menjadi tiga yaitu:
a. Laminasi gloss, menghasilkan efek mengkilat pada hasil cetak
b. Laminasi doff, menghasilkan efek doff yang soft pada hasil cetak
c. Laminasi khusus (hologram) bisa menghasilkan efek bintang2, dsb tergantung dari plastik khusus yang dipakai.
 
2. UV atau vernish adalah pelapis yang menggunakan bahan utama cairan dan diolah khusus di mesin sehingga menghasilkan efek yang sama seperti pelapis berbahan plastik. UV dibagi menjadi 2:
a. UV glossy
b. UV doff
c. Penggabungan Laminasi dan UV adalah UV SPOT, biasanya tampak di company profile perusahaan, logonya mengkilat tetapi bagian lainnya doff.
 
Beda antara laminasi dan uv selain bahan adalah efek yang dihasilkan, laminasi jauh lebih kuat efek mengkilat dan doff nya daripada uv, dan cara sederhana mengetahui cetakan tsb uv / laminasi adalah dengan menyobeknya memakai tangan. Selain itu harga uv jauh lebih dibandingkan laminasi. Oh y FYI satu lg gan, uv doff amat jarang ditemui 
 
3. Potong Kertas (Paper Cutter)
Mesin Potong Kertas ( POLAR, DQ 201, QZK 130 ) digunakan untuk memotong kertas sesuai ukuran yang dikehendaki pada saat sebelum dan setelah selesai proses produksi cetak.
 
4. Potong Kertas 3 sisi
Mesin Potong Kertas 3 sisi digunakan untuk memotong kertas yang telah selesai dicetak dan dirangkai menjadi buku sebanyak 3 sisi sekali potongan. Mesin potong kertas seperti ini lebih efisien dalam perhitungan waktu dibandingkan dengan mesin potong biasa.
 
5. Lem Panas (Gluer Book Binding)
Mesin Lem Panas (book binding machine/binder) digunakan untuk melekatkan cover buku dengan isi buku (halaman) secara otomatis dengan menggunakan lem panas, dimana lem tersebut harus dipanaskan dulu sebelumnya. Lem panas tersebut cepat kering (sekitar kurang lebih 20 detik) sehingga bisa langsung menjadi sebuah buku.
 
6. Lipat (Folder Machine), digunakan untuk melipat kertas yang telah selesai dicetak, dan terbagi atas 2 tipe:
Mesin Lipat Dua mata (2 kali lipatan), biasa digunakan untuk melipat brosur atau majalah ukuran besar.
Mesin Lipat Empat mata (empat kali lipatan), biasa digunakan untuk buku-buku pelajaran, buku untuk umum, dan sejenisnya.
 
7. Nomorator
Biasanya mesin nomorator ini menjadi satu dengan mesin cetak, dimana alat ini (numbering unit) digunakan untuk menomori cetakan-cetakan yang memerlukan nomer seri/urut, misalnya: Nota/bon/faktur, karcis/tiket, dan sebagainya.
 
8. Cacah (Perforasi / Perforator)
Mesin Perforator/Perforasi/Cacah digunakan sebagai alat untuk membuat lubang-lubang kecil yang membentuk garis pada hasil cetakan dengan tujuan untuk mempermudah penyobekan. Mesin perforasi ini juga bisa berfungsi sebagai pembolong kertas, selain mesin bor kertas.
 
9. Pond (Puncher)
Mesin Pond digunakan sebagai alat untuk memotong dan membuat rel berdasarkan motif bentuk yang akan dibuat. Biasanya digunakan pada kartu undangan, kartu ucapan, berbagai macam bentuk dus/kemasan, dan sebagainya.
 
10. Jahit Kawat dan Benang.
Mesin Jahit Kawat digunakan untuk menjilid (jahit, staples) bagian tengah daripada buku dengan menggunakan kawat atau benang. Misalnya: agenda, buku-buku, dan sebagainya.
 
11. Mesin Polymas (Hot Stamping / Hotprint)
Mesin Polymas (Hotprint) untuk mentransfer hasil cetak dengan cara dipress dan dipanaskan dengan menggunakan kertas tinta emas foil hotprint berbagai warna. Sebelum dipress, harus dibuatkan pola motif dengan cetakannya berbentuk lempengan dari logam (matres / klise poly embos-hotprint). Contohnya penggunaan efek tulisan emas-perak (mengkilat) pada kartu undangan, kartu nama, sertifikat, ijazah, dan lain-lain. Mesin hotprint ini cocok untuk memulai usaha percetakan undangan.
 
http://percetakanfamous.com/jenis-jenis-finishing/

Materi kuliah Teknik Cetak.
Grafika adalah suatu teknik/cara penyampaian pesan, gagasan, ide, pikiran, informasi, kesan, perasaan melalui penggandaan dengan cara dicetak dan di sajikan kepada khalayak ramai. Sifat grafika adalah menyebar/merebak, menginformasi. Pelaku : produsen dan konsumen.
Macam-macam Teknik Cetak
1.      Cetak Tinggi (Relief)
Produk khas cetak tinggi antara lain : stempel, embos (tulisan timbul), hot leafsteam. Jadi bisa dikatakan teknik cetak tinggi paling tua. Pengguna cetak paling banyak cetak offset (cetak datar). Cetak tinggi (relief) adalah proses cetak timbul atau menonjol artinya dimana bagian mencetak (BM) dan bagian tidak mencetak (BTM) dalam acuan cetaknya adalah tidak sama datar atau tinggi di acuan cetak dan bersentuhan langsung pada bahan cetak. System kerja teknik cetak tinggi seperti mesin degel yang terdiri dari 2 komponen yaitu fundamen cetak dan penekan. Ditinjau dari cara kerjanya memiliki 4 sistem : Boston, Gordon, Gally, Liberty.
2.      Cetak Datar (Offset)
Cetak offset adalah salah satu teknik cetak secara tidak langsung karena menggunakan media perantara dimana bagian mencetak (BM) bertinta ditransper lebih dahulu dari plat ke lembaran karet (blanket) lalu ke bahan cetak. Cetak datar/offset adalah cetak yang dimana bagian mencetak (BM) dan bagian tidak mencetak (BTM) pada acuan cetak berada sama datar
3.      Cetak Dalam
Hampir ada persamaan dengan cetak datar dan cetak digital dengan segala peralatannya serta kapasitas mesinnya hingga menghasilkan prosuk cetakannya. Seperti : benang emas, hologram, uang, materai, dll.
4.      Cetak Sharing (Sablon)
Cetak sharing adalah cetak secara langsung dimana acuan cetak dan bahan cetaknya ketemu lanngsung dengan tinta oleh gaya tekan (degel) kuas/rakel dengan bersifat pencurahan tinta secara sharing/rembes keatas bahan cetak, cetak ini biasanya disebut sablon. Cetak ini terhitung cetak secara manual dengan kapasitas cetakan sedikit standar atau tidak terlalu banyak. Contohya : berupa kaos, spanduk, bet nama, stiker, dll.
5.      Cetak Digital
Cetak digital adalah cetak secara send to print berpusat dari perintah data dari komputer. Cetak digital adalah sebuah teknologi cetak saat ini terbilang modern yang memungkin lebih sedikit tenaga kerja karena sebuah teknologi yang sudah canggih hingga beberapa teknis kerja dapat dilakukan oleh komponen mesin cetak tersebut. Saat ini contoh produk digital adalah baleo yang menggunakan media MMT, baner, poster, bahkan cetak-cetak full color lainnya. Namun biasanya cetak digital tidak terlalu dalam atau banyak dari pada cetak offset.
 
http://chairini.blogspot.co.id/2013/10/macam-macam-teknik-cetak.html
Ragam teknik printing dalam produksi media cetak
Ketika kita ingin memproduksi Media Cetak, setelah melalui Tiga tahap yaitu persiapan bahan, setting dan design dan reproduksi termasuk ke dalam tahapan pra cetak (pre press) kita akan lanjutkan ke proses selanjutnya yaitu printing.
Printing bisa dilanjutkan Setelah tahapan     pre press selesai dilaksanakan tanpa ada kesalahan  yang  signifikan maka  proses  selanjutnya  adalah  tahapan cetak (print)atau press.
Tahap cetak ada berbagai jenis antara lain :
a. Cetak Offset/ Offset Printing
Dalam sistem cetak ini, peralihan gambar/ naskah dari plate cetak menuju  media yang akan dicetak tidak secara langsung. Plate cetak yang berisikan  naskah/  gambar dengan sistem offset menyentuh tinta pada  rol  tinta kemudian   mengalihkan  gambar  ke  silinder  blangket kemudian  silinder  blangketlah  yang  mengalihkan gambar/naskah  ke media cetakan (kertas /karton).
b. Cetak Sablon/Screen Printing
Sistem  cetak  ini  sering  juga  disebut  cetak  saring  karena  teknik cetaknya menggunakan screen seperti saringan, yang memiliki lubang-lubang  yang  sangat  halus.  Dalam  sistem  ini  naskah  diafdruk  dulu  ke dalam  saringan  (screen)  dengan  bantuan  bahan  kimia  (chemical) antara lain :
– Obat peka cahaya dan sentiser (ulano 133, superxol 188 dll)
– Obat pencuci afdrukan (ulano 5, kaporit dll)
– Obat pengencer tinta (m3, m4)
Setelah diafdruk, Tinta   dimasukkan ke screen dan screen digosokkan  dengan  rakel  ke  media  pencetakan,  sehingga  gambar beralih ke media pencetakan.
c. Cetak Panas/Hot Print
Dalam  sistem  ini  naskah  dialihkan  ke  klise  terbuat  dari  timah, gambar/yang telah beralih ke timah (klise) dipanaskan dengan elemen pemanas. Klise yang telah panas tersebut digunakan untuk mengalihkan poil-poil ke media yang  ingin dicetak. Dalam sistem ini naskah di klise yang panas langsung menyentuh poil  dan menempel di kertas (media cetak) sehingga gambar / naskah yang ada di klise beralih ke media cetakan.
d. Cetak Timbul (Emboss Print)
Dalam  sistem  cetak  ini  media  yang  akan  dicetak.  ditempatkan diantara  2   buah  klise  yang  berpasangan  (+  dan  -)  diberi  tekanan sehingga  menjepit  media  yang  akan  dicetak  sehingga  menghasilkan cetakan timbul sesuai dengan naskah yang ada di klise tersebut.
e. Cetak Digital
Setelah CD Disain anda jadi, CD tersebut di print digital dengan
Docuprint, Hp Indigo Press atau mesin yang tergolong computer to print lainnya sehingga brosur anda yang telah didisain berwujud fisik untuk dibawa ke  konsumen untuk dimintakan persetujuan ataukah masih ada hal-hal yang harus  dikoreksi. Digital Printing tidak hanya untuk hal tersebut, dia juga digunakan  untuk  mencetak : Poster, X Banner, Roll Banner, Neon Box, Photo Canvas, Lukisan.
Untuk memudahkan kita bisa mengelompokkannya menjadi 3 yaitu :
  1. Cetak Digital Hitam Putih
Ini adalah solusi tepat untuk kebutuhan cetak digital bulletin internal perusahaan, materi training, handout presentasi, corporate newsletter, brosur dan lain-lain. Media Yang digunakan antara lain : Hvs, Art Paper, Sticker
  1. Cetak Digital Berwarna
Ini adalah solusi tepat untuk kebutuhan cetak digital company profile  yang  selalu  up  to  date,  kartu  nama,  undangan,  brosur, poster, buku menu, dan lain-lainnya. Media yang digunakan antara lain : Hvs, Art Paper, Sticker, Fancy & Texture Paper.
  1. Cetak Digital Wide Format
Ini solusi tepat untuk kebutuhan cetak digital media promosi seperti  x-banner, roll-up Banner, Backwall Display, Poster ukuran besar, Neon Box, Desktop Banner, car panel dan lainnya. Media yang digunakan antara lain : Matte poster paper, semi gloss poster  paper,  backlit film/duratrans, art canvas, heavymatte 260 gsm, sticker vinyl, backlit sticker vinyl dan lainya.
Saat ini banyak perusahaan Digital Print yang melayani, kita tidak     harus mengivestasikan    modal  kita di mesin    ini. Cukup membayar ongkos  print saja di perusahaan tersebut.

http://stahdnj.ac.id/?p=1714

Apa Bedanya Teknik Cetak Offset (Offset Printing) dan Digital Offset (Digital Printing)?


Selain sablon, terdapat dua lagi teknik cetak yang umum digunakan di dalam industri percetakan, yaitu cetak offset (offset printing) dan cetak digital offset (digital printing).

Apakah perbedaan di antara kedua teknik cetak tersebut? Lalu apa saja kelebihan dan kekurangan masing-masing teknik?
  • CETAK OFFSET (OFFSET PRINTING)
UPRINT.ID CETAK OFFSET
Teknik offset merupakan salah satu teknik percetakan yang paling umum digunakan. Dengan metode offset, materi yang ingin dicetak dipindahkan dari sebuah plat ke lapisan karet, lalu ke atas permukaan bahan.
Proses offset menggunakan tinta basah dan memerlukan proses pengeringan setelah proses percetakan berlangsung.
Offset digunakan untuk mencetak dalam skala/kuantitas besar. Di antara semua teknik percetakan, offset bisa dibilang merupakan yang paling ekonomis, berkualitas tinggi dan memiliki konsistensi yang baik untuk mencetak dalam skala besar.
mesin cetak offset uprint.id
Baca juga: Manajemen File yang Wajib Diketahui Para Desainer Grafis

  • CETAK DIGITAL OFFSET (DIGITAL PRINTING)
teknik cetak digital offset uprint.id digital printing
Digital offset, atau istilah kerennya yaitu digital printing, adalah sebuah metode percetakan dari gambar berbasis digital, yang biasanya berupa File, kemudian bisa langsung dicetak di berbagai media dengan cara yang lebih cepat.
Digital offset merupakan hasil inovasi perkembangan dari metode percetakan konvensional, yang muncul seiring dengan kemajuan teknologi dunia yang sudah masuk ke dalam era digital.
Umumnya digital offset memiliki biaya produksi yang lebih tinggi untuk per satuannya dibanding metode cetak yang lebih konvensional seperti percetakan offset dan sablon.
Akan tetapi, teknik digital offset ini memiliki kelebihan yang tidak dimiliki oleh metode percetakan offset maupun sablon, yaitu tidak memerlukan proses pra cetak seperti pembuatan film, plat cetak (offset), ataupun afdruk screen (sablon).
Karena proses yang dilalui digital offset lebih ringkas, membuat digital offset menjadi lebih banyak digunakan untuk pencetakan skala kecil, sehingga teknik cetak digital offset sering juga disebut teknik cetak print on demand (sesuai permintaan), karena bisa mencetak dalam jumlah sedikit atau bahkan satuan.
Tinta yang digunakan adalah jenis tinta pasta, tinta toner yang dikeringkan dengan cara dipanaskan, dan sebagainya, tergantung masing-masing jenis mesin digital offsetnya. Perbedaan jenis tinta yang digunakan ini akan memiliki reaksi yang berbeda pula pada kertas.
offset-1

Setelah mengetahui perbedaan di antara kedua teknik cetak tersebut, lalu apakah Anda sebaiknya memilih teknik cetak offset atau digital offset?
Berikut paparan lebih lanjut mengenai kelebihan dan kekurangan teknik offset dan digital offset:
Kelebihan teknik cetak offset:
  • Dapat mencetak dalm jumlah banyak di atas ribuan lembar, sehingga bila kuantitas yang akan dicetak semakin banyak, maka harga per lembarnya akan menjadi lebih murah.
  • Dapat mencetak pada kertas dengan tekstur kasar dan kertas bergramatur tebal hingga 300 gsm. Ukuran kertas yang digunakan bisa lebih besar, yaitu hingga A1 atau A0.
  • Anda dapat mencetak dengan warna khusus seperti emas atau perak serta warna stabilo.
Kelemahan teknik cetak offset:
  • Waktu produksi yang dibutuhkan lebih lama karena membutuhkan proses pembuatan film, pembuatan plat cetak dan penyetelan tinta pada mesin. Selain itu, karena tinta yang digunakan adalah tinta basah, maka dibutuhkan waktu untuk proses pengeringan.
  • Terdapat banyak sampah pada saat proses penyetelan warna berlangsung, sehingga kurang ramah lingkungan.
Kelebihan teknik cetak digital offset:
  • Dapat mencetak dalam jumlah sedikit, ratusan lembar ataupun hanya satu lembar.
  • Anda tidak perlu menunggu lama untuk dapat menikmati hasil cetak dari mesin cetak digital karena tidak membutuhkan pembuatan film atau plat cetak.
  • Harga lebih ekonomis untuk cetak skala kecil.
Kelemahan teknik cetak digital offset:
  • Warna kurang konsisten jika untuk mencetak skala besar.
  • Hanya dapat mencetak hingga ukuran A3+.
  • Hanya dapat mencetak dengan gramatur kertas maksimum 270 gsm.
  • Harga cenderung jauh lebih mahal bila mencetak dalam skala besar.

https://uprint.id/blog/digital-printing/