Rabu, 01 Februari 2017

Ragam teknik printing dalam produksi media cetak
Ketika kita ingin memproduksi Media Cetak, setelah melalui Tiga tahap yaitu persiapan bahan, setting dan design dan reproduksi termasuk ke dalam tahapan pra cetak (pre press) kita akan lanjutkan ke proses selanjutnya yaitu printing.
Printing bisa dilanjutkan Setelah tahapan     pre press selesai dilaksanakan tanpa ada kesalahan  yang  signifikan maka  proses  selanjutnya  adalah  tahapan cetak (print)atau press.
Tahap cetak ada berbagai jenis antara lain :
a. Cetak Offset/ Offset Printing
Dalam sistem cetak ini, peralihan gambar/ naskah dari plate cetak menuju  media yang akan dicetak tidak secara langsung. Plate cetak yang berisikan  naskah/  gambar dengan sistem offset menyentuh tinta pada  rol  tinta kemudian   mengalihkan  gambar  ke  silinder  blangket kemudian  silinder  blangketlah  yang  mengalihkan gambar/naskah  ke media cetakan (kertas /karton).
b. Cetak Sablon/Screen Printing
Sistem  cetak  ini  sering  juga  disebut  cetak  saring  karena  teknik cetaknya menggunakan screen seperti saringan, yang memiliki lubang-lubang  yang  sangat  halus.  Dalam  sistem  ini  naskah  diafdruk  dulu  ke dalam  saringan  (screen)  dengan  bantuan  bahan  kimia  (chemical) antara lain :
– Obat peka cahaya dan sentiser (ulano 133, superxol 188 dll)
– Obat pencuci afdrukan (ulano 5, kaporit dll)
– Obat pengencer tinta (m3, m4)
Setelah diafdruk, Tinta   dimasukkan ke screen dan screen digosokkan  dengan  rakel  ke  media  pencetakan,  sehingga  gambar beralih ke media pencetakan.
c. Cetak Panas/Hot Print
Dalam  sistem  ini  naskah  dialihkan  ke  klise  terbuat  dari  timah, gambar/yang telah beralih ke timah (klise) dipanaskan dengan elemen pemanas. Klise yang telah panas tersebut digunakan untuk mengalihkan poil-poil ke media yang  ingin dicetak. Dalam sistem ini naskah di klise yang panas langsung menyentuh poil  dan menempel di kertas (media cetak) sehingga gambar / naskah yang ada di klise beralih ke media cetakan.
d. Cetak Timbul (Emboss Print)
Dalam  sistem  cetak  ini  media  yang  akan  dicetak.  ditempatkan diantara  2   buah  klise  yang  berpasangan  (+  dan  -)  diberi  tekanan sehingga  menjepit  media  yang  akan  dicetak  sehingga  menghasilkan cetakan timbul sesuai dengan naskah yang ada di klise tersebut.
e. Cetak Digital
Setelah CD Disain anda jadi, CD tersebut di print digital dengan
Docuprint, Hp Indigo Press atau mesin yang tergolong computer to print lainnya sehingga brosur anda yang telah didisain berwujud fisik untuk dibawa ke  konsumen untuk dimintakan persetujuan ataukah masih ada hal-hal yang harus  dikoreksi. Digital Printing tidak hanya untuk hal tersebut, dia juga digunakan  untuk  mencetak : Poster, X Banner, Roll Banner, Neon Box, Photo Canvas, Lukisan.
Untuk memudahkan kita bisa mengelompokkannya menjadi 3 yaitu :
  1. Cetak Digital Hitam Putih
Ini adalah solusi tepat untuk kebutuhan cetak digital bulletin internal perusahaan, materi training, handout presentasi, corporate newsletter, brosur dan lain-lain. Media Yang digunakan antara lain : Hvs, Art Paper, Sticker
  1. Cetak Digital Berwarna
Ini adalah solusi tepat untuk kebutuhan cetak digital company profile  yang  selalu  up  to  date,  kartu  nama,  undangan,  brosur, poster, buku menu, dan lain-lainnya. Media yang digunakan antara lain : Hvs, Art Paper, Sticker, Fancy & Texture Paper.
  1. Cetak Digital Wide Format
Ini solusi tepat untuk kebutuhan cetak digital media promosi seperti  x-banner, roll-up Banner, Backwall Display, Poster ukuran besar, Neon Box, Desktop Banner, car panel dan lainnya. Media yang digunakan antara lain : Matte poster paper, semi gloss poster  paper,  backlit film/duratrans, art canvas, heavymatte 260 gsm, sticker vinyl, backlit sticker vinyl dan lainya.
Saat ini banyak perusahaan Digital Print yang melayani, kita tidak     harus mengivestasikan    modal  kita di mesin    ini. Cukup membayar ongkos  print saja di perusahaan tersebut.

http://stahdnj.ac.id/?p=1714

7 Macam Mesin Digital Printing Tekstil

Mencetak motif atau gambar pada bahan kain secara cepat dalam kurun waktu yang relatif singkat awalnya memang terkesan mustahil, namun berkat kehadiran mesin digital printing tekstil semua masalah tersebut nyatanya bisa terselesaikan dengan mudah. Dimana mesin digital printing yang banyak digunakan untuk mencetak bahan kain dalam industri tekstil sendiri pada dasarnya tersedia dalam berbagai macam tipe.
Mesin Pencetak Kain
Sumber : http://atn.com.pk/
Mutoh Value Jet 1638 W
Mutoh Value Jet 1638 W termasuk kedalam salah satu jenis mesin cetak digital yang sangat mudah digunakan. Mesin ini memiliki konstruksi cukup kuat dan dilengkapi dengan head ganda bekecepatan tinggi hingga 304 m2/jam dan production speed hingga 100 m2/jam. 
Mesin Pencetak Kain
Sumber : http://www.mutoh.eu/
Xenia Jade, Xenia Osiris dan Xenia Emerald
  • Xenia Jade merupakan inkjet digital printer kualits tinggi yang didesain khusus untuk mencetak berbagai macam bahan kain dengan kualitas dan produktivitas yang tinggi.
  • Xenia Osiris merupakan mesin digital textile printing berkecepatan tinggi yang didesain khusus untuk mencetak fashion dan furnishing. Mesin cetak 8 warna ini juga dibekali kemampuan mencetak print on demand (POD).
  • Mesin cetak kain Xenia Emerald merupakan mesin cetak kain yang khusus didesain untuk mencetak dekorasi dan furnishing. Jenis tinta yang digunakan untuk mesin ini yaitu berupa tinta UV dan solvent.
Durst Rhotex 320
Durst Rhotex 320 merupakan mesin cetak kain berukuran 3.2 meter yang dibuat dengan platform Rho. Mesin ini dilengkapi dengan printhead Quadro Array 30D untuk mencetak gambar pada kain dengan kualitas fotografi hingga 236 m2/jam. Jenis tinta yang digunakan untuk mesin Durst Rhotek 320 yaitu berupa tinta water based yang bebas racun untuk cetak sublimasi. 
Mesin Pencetak Kain
Sumber : http://www.rainier.com/
Designjet L26500 dan Designjet L28500
Designjet L26500 dan Designjet L28500 merupakan dua jenis mesin latex keluaran HP yang dibekali kemampuan mencetak gambar atau motif pada berbagai macam bahan, termasuk bahan kain coating maupun non coating. Khusus untuk tinta solvent anda hanya bisa mengaplikasikannya pada jenis kain yang ber-coating.
Mesin Pencetak Kain
Sumber : https://www.interempresas.net/
Nassenger PRO 1000 dan Nassenger PRO 60
Mesin cetak kain yang dikeluarkan oleh Konica Minolta ini sudah diakui sebagai mesin cetak kain inovatif yang bisa memenuhi permintaan industri untuk short run dengan kualitas tinggi.
  • Mesin Nassenger PRO 1000 memiliki kemampuan untuk mencetak kain dengan kecepatan hingga 1000 m2/jam.
  • Sedangkan mesin Nassenger PRO 60 dibekali kemampuan untuk mencetak kain hingga 60 m2/jam.  Mesin ini sudah dikombinasikan dengan penggulung sekaligus pengering tekstil dalam satu unit mesin.
Mesin dari Konica Minolta ini merupakan mesin pertama yang mampu mengakomodasi 9 warna tinta.
Mesin Pencetak Kain
Sumber : http://www.nassenger.it/
Kornit Allegro
Kornit Allegro disebut-sebut sebagai salah satu jenis mesin cetak digital yang dapat dimanfaatkan untuk mempersingkat proses cetak, mulai dari persiapan file hingga produk jadi. Jenis tinta cetak yang digunakan yaitu berupa tinta pigmen Kornit yang ramah lingkungan karena dapat didaur ulang, hemet energi, hemat konsumsi air, dan dapat diaplikasikan pada berbagai jenis kain
Mesin Pencetak Kain
Sumber : http://ir.kornit.com/
Mimaki JV5 Digital Textile Belt Printer
Mesin buatan Italia ini menawarkan inovasi, efisiensi dan kualitas yang tinggi. Mesin ini menggunakan printhead 4 variable dot dengan 1440 nozzle per head-nya, jarak antara printhead dan permukaan kain secara otomatis dikontrol dengan sensor. 
Mesin Pencetak Kain
Sumber : http://digitaltextilereview.com/
Hebatnya lagi mesin Mimaki JV5 yang kompatibel dengan berbagai jenis tinta (acid, reactive, disperse dan sublimasi) ini juga dibekali dengan sejumlah fitur istimewa lainnya.
  • Sistem feeding gulungan kain dengan peregang yang bisa atur.
  • Sistem pengaturan kain otomatis dengan photocells.
  • Perekat blanket diaktifkan dengan panas.
  • Control panel dengan layar LCD touch screen.
https://fitinline.com/article/read/7-macam-mesin-digital-printing-tekstil/

Mengenal Jenis Mesin Digital Printing

Digital Printing sekarang sudah makin berkembang dan menjadi alternatif bisnis yang dipilih dengan keuntungan yang menggiurkan. Mengenal Jenis Mesin Digital Printing  tentu nya harus dilakukan setiap pengusaha digital printing / percetakan digital. Tentu nya kita semua sudah tidak asing lagi dengan digital printing / percetakan digital yang ada di sekitar lingkungan tempat tinggal. Nah, Mesin Digital Printing merupakan alat utama dalam menunjang sebuah bisnis percetakan khusus nya percetakan digital.

Digital Printing & Jenis Mesin Yang Digunakan

Digital Printing merupakan metode pencetakan yang diolah terlebih dahulu menggunakan komputer untuk kemudian dicetak menggunakan mesin cetak/printing. Kebutuhan akan mesin cetak tentu nya sangat dibutuhkan. Oleh karena itu, untuk Anda yang ingin memulai bisnis percetakan harus benar-benar dalam memilih sebuah mesin cetak yang berkualitas. Nah, sebelum memilih mesin cetak yang bagus sebaiknya mengetahui dan mengenal jenis mesin percetakan digital :
  • Mesin Digital Printing Indoor
Mesin percetakan digital  indoor ini merupakan mesin cetak yang dapat melayani kebutuhan yang ditempatkan dalam ruangan. Biasa nya mesin cetak  indoor ini melayani kebutuhan cetak seperti x banner, poster, spanduk, sticker, wallcovering, dll yang digunakan untuk dalam ruangan. Karakter dari mesin cetak indoor ini mempunyai ukuran lebar diantara nya 24inch, 42inch, 60inch. Untuk hasil cetakan mesin cetak ini mempunyai kualitas tinggi namun jika dilihat dari jarak dekat.
  • Mesin Digital Printing Outdoor
Mesin percetakan digital  outdoor biasa nya digunakan untuk kebutuhan advertaising di luar ruangan atau cetakan dengan ukuran yang besar, seperti baliho, spanduk, yang tahan akan air dan panas. Untuk karakter dari mesin ini biasanya jenis large printer dengan lebar 2 – 3 meter.
  • Mesin Digital Printing Semi Indoor Outdoor
Mesin percetakan digital ini tergolong flexsibel karena bisa melayani kebutuhan cetakan baik untuk indoor maupun outdoor. Mesin ini mencetak indoor dan outdoor karena menggunakan base tinta eco solvent, di mana karakter tinta ini tidak berbau jika digunakan dalam ruangan dan luar ruangan tentu nya aman dan ramah lingkungan.
  • Mesin Digital Printing Photographic
Sama dengan namanya, mesin cetak ini khusus digunakan untuk menangani cetakan yang berhubungan dengan photographic. Ini karena photographic ini mengutamakan kualitas dan presisi gambar dengan warna yang sulit didapatkan jika menggunakan mesin printing lainnya. Untuk mencetak gambar menggunakan mesin ini menggunakan media dye dan pigment.
  • Mesin Digital Printing Textile
Mesin percetakan textile ini merupakan hasil perkembangan teknologi di mana semakin hari semakin berkembang dengan cepat. Namun sebenarnya mesin ini bukan teknologi baru khusus nya di luar negeri, di mana di sana sudah menjadi hal yang umum dan sudah biasa. Mesin ini temasuk mesin yang aman dan ramah akan lingkungan. Selain itu hasil yang dihasilkan bersifat ringan yang dapat memberi kemungkinan pengiriman bisa dilakukan dalam jumlah yang banyak.
  • Mesin Digital UV Printer
Mesin cetak ini digunakan khusus untuk menghasilkan cetakan di mesia yang kasar dan kaku. Seperti besi, seng, acrilyc, triplek, kaca, keramik, plastik, dan lain-lain dengan syarat media tersebut harus flat/rata.

http://www.dgspeak.com/mengenal-jenis-mesin-digital-printing/

Jenis – Jenis Finishing

Finishing adalah proses terakhir sebelum penyerahan ke klien
1. Pelapis Plastik, pernahkan kita melihat brosur yang mengkilat, atau undangan pernikahan yang berlapis doff, ya itulah yang namanya pelapis. Pelapis sendiri dibedakan menjadi dua, pelapis berbahan plastik (laminasi), pelapis ini menggunakan plastik tipis sebagai bahan dasarnya dan dibagi lagi menjadi tiga yaitu:
a. Laminasi gloss, menghasilkan efek mengkilat pada hasil cetak
b. Laminasi doff, menghasilkan efek doff yang soft pada hasil cetak
c. Laminasi khusus (hologram) bisa menghasilkan efek bintang2, dsb tergantung dari plastik khusus yang dipakai.
 
2. UV atau vernish adalah pelapis yang menggunakan bahan utama cairan dan diolah khusus di mesin sehingga menghasilkan efek yang sama seperti pelapis berbahan plastik. UV dibagi menjadi 2:
a. UV glossy
b. UV doff
c. Penggabungan Laminasi dan UV adalah UV SPOT, biasanya tampak di company profile perusahaan, logonya mengkilat tetapi bagian lainnya doff.
 
Beda antara laminasi dan uv selain bahan adalah efek yang dihasilkan, laminasi jauh lebih kuat efek mengkilat dan doff nya daripada uv, dan cara sederhana mengetahui cetakan tsb uv / laminasi adalah dengan menyobeknya memakai tangan. Selain itu harga uv jauh lebih dibandingkan laminasi. Oh y FYI satu lg gan, uv doff amat jarang ditemui 
 
3. Potong Kertas (Paper Cutter)
Mesin Potong Kertas ( POLAR, DQ 201, QZK 130 ) digunakan untuk memotong kertas sesuai ukuran yang dikehendaki pada saat sebelum dan setelah selesai proses produksi cetak.
 
4. Potong Kertas 3 sisi
Mesin Potong Kertas 3 sisi digunakan untuk memotong kertas yang telah selesai dicetak dan dirangkai menjadi buku sebanyak 3 sisi sekali potongan. Mesin potong kertas seperti ini lebih efisien dalam perhitungan waktu dibandingkan dengan mesin potong biasa.
 
5. Lem Panas (Gluer Book Binding)
Mesin Lem Panas (book binding machine/binder) digunakan untuk melekatkan cover buku dengan isi buku (halaman) secara otomatis dengan menggunakan lem panas, dimana lem tersebut harus dipanaskan dulu sebelumnya. Lem panas tersebut cepat kering (sekitar kurang lebih 20 detik) sehingga bisa langsung menjadi sebuah buku.
 
6. Lipat (Folder Machine), digunakan untuk melipat kertas yang telah selesai dicetak, dan terbagi atas 2 tipe:
Mesin Lipat Dua mata (2 kali lipatan), biasa digunakan untuk melipat brosur atau majalah ukuran besar.
Mesin Lipat Empat mata (empat kali lipatan), biasa digunakan untuk buku-buku pelajaran, buku untuk umum, dan sejenisnya.
 
7. Nomorator
Biasanya mesin nomorator ini menjadi satu dengan mesin cetak, dimana alat ini (numbering unit) digunakan untuk menomori cetakan-cetakan yang memerlukan nomer seri/urut, misalnya: Nota/bon/faktur, karcis/tiket, dan sebagainya.
 
8. Cacah (Perforasi / Perforator)
Mesin Perforator/Perforasi/Cacah digunakan sebagai alat untuk membuat lubang-lubang kecil yang membentuk garis pada hasil cetakan dengan tujuan untuk mempermudah penyobekan. Mesin perforasi ini juga bisa berfungsi sebagai pembolong kertas, selain mesin bor kertas.
 
9. Pond (Puncher)
Mesin Pond digunakan sebagai alat untuk memotong dan membuat rel berdasarkan motif bentuk yang akan dibuat. Biasanya digunakan pada kartu undangan, kartu ucapan, berbagai macam bentuk dus/kemasan, dan sebagainya.
 
10. Jahit Kawat dan Benang.
Mesin Jahit Kawat digunakan untuk menjilid (jahit, staples) bagian tengah daripada buku dengan menggunakan kawat atau benang. Misalnya: agenda, buku-buku, dan sebagainya.
 
11. Mesin Polymas (Hot Stamping / Hotprint)
Mesin Polymas (Hotprint) untuk mentransfer hasil cetak dengan cara dipress dan dipanaskan dengan menggunakan kertas tinta emas foil hotprint berbagai warna. Sebelum dipress, harus dibuatkan pola motif dengan cetakannya berbentuk lempengan dari logam (matres / klise poly embos-hotprint). Contohnya penggunaan efek tulisan emas-perak (mengkilat) pada kartu undangan, kartu nama, sertifikat, ijazah, dan lain-lain. Mesin hotprint ini cocok untuk memulai usaha percetakan undangan.
 
http://percetakanfamous.com/jenis-jenis-finishing/

Materi kuliah Teknik Cetak.
Grafika adalah suatu teknik/cara penyampaian pesan, gagasan, ide, pikiran, informasi, kesan, perasaan melalui penggandaan dengan cara dicetak dan di sajikan kepada khalayak ramai. Sifat grafika adalah menyebar/merebak, menginformasi. Pelaku : produsen dan konsumen.
Macam-macam Teknik Cetak
1.      Cetak Tinggi (Relief)
Produk khas cetak tinggi antara lain : stempel, embos (tulisan timbul), hot leafsteam. Jadi bisa dikatakan teknik cetak tinggi paling tua. Pengguna cetak paling banyak cetak offset (cetak datar). Cetak tinggi (relief) adalah proses cetak timbul atau menonjol artinya dimana bagian mencetak (BM) dan bagian tidak mencetak (BTM) dalam acuan cetaknya adalah tidak sama datar atau tinggi di acuan cetak dan bersentuhan langsung pada bahan cetak. System kerja teknik cetak tinggi seperti mesin degel yang terdiri dari 2 komponen yaitu fundamen cetak dan penekan. Ditinjau dari cara kerjanya memiliki 4 sistem : Boston, Gordon, Gally, Liberty.
2.      Cetak Datar (Offset)
Cetak offset adalah salah satu teknik cetak secara tidak langsung karena menggunakan media perantara dimana bagian mencetak (BM) bertinta ditransper lebih dahulu dari plat ke lembaran karet (blanket) lalu ke bahan cetak. Cetak datar/offset adalah cetak yang dimana bagian mencetak (BM) dan bagian tidak mencetak (BTM) pada acuan cetak berada sama datar
3.      Cetak Dalam
Hampir ada persamaan dengan cetak datar dan cetak digital dengan segala peralatannya serta kapasitas mesinnya hingga menghasilkan prosuk cetakannya. Seperti : benang emas, hologram, uang, materai, dll.
4.      Cetak Sharing (Sablon)
Cetak sharing adalah cetak secara langsung dimana acuan cetak dan bahan cetaknya ketemu lanngsung dengan tinta oleh gaya tekan (degel) kuas/rakel dengan bersifat pencurahan tinta secara sharing/rembes keatas bahan cetak, cetak ini biasanya disebut sablon. Cetak ini terhitung cetak secara manual dengan kapasitas cetakan sedikit standar atau tidak terlalu banyak. Contohya : berupa kaos, spanduk, bet nama, stiker, dll.
5.      Cetak Digital
Cetak digital adalah cetak secara send to print berpusat dari perintah data dari komputer. Cetak digital adalah sebuah teknologi cetak saat ini terbilang modern yang memungkin lebih sedikit tenaga kerja karena sebuah teknologi yang sudah canggih hingga beberapa teknis kerja dapat dilakukan oleh komponen mesin cetak tersebut. Saat ini contoh produk digital adalah baleo yang menggunakan media MMT, baner, poster, bahkan cetak-cetak full color lainnya. Namun biasanya cetak digital tidak terlalu dalam atau banyak dari pada cetak offset.
 
http://chairini.blogspot.co.id/2013/10/macam-macam-teknik-cetak.html
Ragam teknik printing dalam produksi media cetak
Ketika kita ingin memproduksi Media Cetak, setelah melalui Tiga tahap yaitu persiapan bahan, setting dan design dan reproduksi termasuk ke dalam tahapan pra cetak (pre press) kita akan lanjutkan ke proses selanjutnya yaitu printing.
Printing bisa dilanjutkan Setelah tahapan     pre press selesai dilaksanakan tanpa ada kesalahan  yang  signifikan maka  proses  selanjutnya  adalah  tahapan cetak (print)atau press.
Tahap cetak ada berbagai jenis antara lain :
a. Cetak Offset/ Offset Printing
Dalam sistem cetak ini, peralihan gambar/ naskah dari plate cetak menuju  media yang akan dicetak tidak secara langsung. Plate cetak yang berisikan  naskah/  gambar dengan sistem offset menyentuh tinta pada  rol  tinta kemudian   mengalihkan  gambar  ke  silinder  blangket kemudian  silinder  blangketlah  yang  mengalihkan gambar/naskah  ke media cetakan (kertas /karton).
b. Cetak Sablon/Screen Printing
Sistem  cetak  ini  sering  juga  disebut  cetak  saring  karena  teknik cetaknya menggunakan screen seperti saringan, yang memiliki lubang-lubang  yang  sangat  halus.  Dalam  sistem  ini  naskah  diafdruk  dulu  ke dalam  saringan  (screen)  dengan  bantuan  bahan  kimia  (chemical) antara lain :
– Obat peka cahaya dan sentiser (ulano 133, superxol 188 dll)
– Obat pencuci afdrukan (ulano 5, kaporit dll)
– Obat pengencer tinta (m3, m4)
Setelah diafdruk, Tinta   dimasukkan ke screen dan screen digosokkan  dengan  rakel  ke  media  pencetakan,  sehingga  gambar beralih ke media pencetakan.
c. Cetak Panas/Hot Print
Dalam  sistem  ini  naskah  dialihkan  ke  klise  terbuat  dari  timah, gambar/yang telah beralih ke timah (klise) dipanaskan dengan elemen pemanas. Klise yang telah panas tersebut digunakan untuk mengalihkan poil-poil ke media yang  ingin dicetak. Dalam sistem ini naskah di klise yang panas langsung menyentuh poil  dan menempel di kertas (media cetak) sehingga gambar / naskah yang ada di klise beralih ke media cetakan.
d. Cetak Timbul (Emboss Print)
Dalam  sistem  cetak  ini  media  yang  akan  dicetak.  ditempatkan diantara  2   buah  klise  yang  berpasangan  (+  dan  -)  diberi  tekanan sehingga  menjepit  media  yang  akan  dicetak  sehingga  menghasilkan cetakan timbul sesuai dengan naskah yang ada di klise tersebut.
e. Cetak Digital
Setelah CD Disain anda jadi, CD tersebut di print digital dengan
Docuprint, Hp Indigo Press atau mesin yang tergolong computer to print lainnya sehingga brosur anda yang telah didisain berwujud fisik untuk dibawa ke  konsumen untuk dimintakan persetujuan ataukah masih ada hal-hal yang harus  dikoreksi. Digital Printing tidak hanya untuk hal tersebut, dia juga digunakan  untuk  mencetak : Poster, X Banner, Roll Banner, Neon Box, Photo Canvas, Lukisan.
Untuk memudahkan kita bisa mengelompokkannya menjadi 3 yaitu :
  1. Cetak Digital Hitam Putih
Ini adalah solusi tepat untuk kebutuhan cetak digital bulletin internal perusahaan, materi training, handout presentasi, corporate newsletter, brosur dan lain-lain. Media Yang digunakan antara lain : Hvs, Art Paper, Sticker
  1. Cetak Digital Berwarna
Ini adalah solusi tepat untuk kebutuhan cetak digital company profile  yang  selalu  up  to  date,  kartu  nama,  undangan,  brosur, poster, buku menu, dan lain-lainnya. Media yang digunakan antara lain : Hvs, Art Paper, Sticker, Fancy & Texture Paper.
  1. Cetak Digital Wide Format
Ini solusi tepat untuk kebutuhan cetak digital media promosi seperti  x-banner, roll-up Banner, Backwall Display, Poster ukuran besar, Neon Box, Desktop Banner, car panel dan lainnya. Media yang digunakan antara lain : Matte poster paper, semi gloss poster  paper,  backlit film/duratrans, art canvas, heavymatte 260 gsm, sticker vinyl, backlit sticker vinyl dan lainya.
Saat ini banyak perusahaan Digital Print yang melayani, kita tidak     harus mengivestasikan    modal  kita di mesin    ini. Cukup membayar ongkos  print saja di perusahaan tersebut.

http://stahdnj.ac.id/?p=1714

Apa Bedanya Teknik Cetak Offset (Offset Printing) dan Digital Offset (Digital Printing)?


Selain sablon, terdapat dua lagi teknik cetak yang umum digunakan di dalam industri percetakan, yaitu cetak offset (offset printing) dan cetak digital offset (digital printing).

Apakah perbedaan di antara kedua teknik cetak tersebut? Lalu apa saja kelebihan dan kekurangan masing-masing teknik?
  • CETAK OFFSET (OFFSET PRINTING)
UPRINT.ID CETAK OFFSET
Teknik offset merupakan salah satu teknik percetakan yang paling umum digunakan. Dengan metode offset, materi yang ingin dicetak dipindahkan dari sebuah plat ke lapisan karet, lalu ke atas permukaan bahan.
Proses offset menggunakan tinta basah dan memerlukan proses pengeringan setelah proses percetakan berlangsung.
Offset digunakan untuk mencetak dalam skala/kuantitas besar. Di antara semua teknik percetakan, offset bisa dibilang merupakan yang paling ekonomis, berkualitas tinggi dan memiliki konsistensi yang baik untuk mencetak dalam skala besar.
mesin cetak offset uprint.id
Baca juga: Manajemen File yang Wajib Diketahui Para Desainer Grafis

  • CETAK DIGITAL OFFSET (DIGITAL PRINTING)
teknik cetak digital offset uprint.id digital printing
Digital offset, atau istilah kerennya yaitu digital printing, adalah sebuah metode percetakan dari gambar berbasis digital, yang biasanya berupa File, kemudian bisa langsung dicetak di berbagai media dengan cara yang lebih cepat.
Digital offset merupakan hasil inovasi perkembangan dari metode percetakan konvensional, yang muncul seiring dengan kemajuan teknologi dunia yang sudah masuk ke dalam era digital.
Umumnya digital offset memiliki biaya produksi yang lebih tinggi untuk per satuannya dibanding metode cetak yang lebih konvensional seperti percetakan offset dan sablon.
Akan tetapi, teknik digital offset ini memiliki kelebihan yang tidak dimiliki oleh metode percetakan offset maupun sablon, yaitu tidak memerlukan proses pra cetak seperti pembuatan film, plat cetak (offset), ataupun afdruk screen (sablon).
Karena proses yang dilalui digital offset lebih ringkas, membuat digital offset menjadi lebih banyak digunakan untuk pencetakan skala kecil, sehingga teknik cetak digital offset sering juga disebut teknik cetak print on demand (sesuai permintaan), karena bisa mencetak dalam jumlah sedikit atau bahkan satuan.
Tinta yang digunakan adalah jenis tinta pasta, tinta toner yang dikeringkan dengan cara dipanaskan, dan sebagainya, tergantung masing-masing jenis mesin digital offsetnya. Perbedaan jenis tinta yang digunakan ini akan memiliki reaksi yang berbeda pula pada kertas.
offset-1

Setelah mengetahui perbedaan di antara kedua teknik cetak tersebut, lalu apakah Anda sebaiknya memilih teknik cetak offset atau digital offset?
Berikut paparan lebih lanjut mengenai kelebihan dan kekurangan teknik offset dan digital offset:
Kelebihan teknik cetak offset:
  • Dapat mencetak dalm jumlah banyak di atas ribuan lembar, sehingga bila kuantitas yang akan dicetak semakin banyak, maka harga per lembarnya akan menjadi lebih murah.
  • Dapat mencetak pada kertas dengan tekstur kasar dan kertas bergramatur tebal hingga 300 gsm. Ukuran kertas yang digunakan bisa lebih besar, yaitu hingga A1 atau A0.
  • Anda dapat mencetak dengan warna khusus seperti emas atau perak serta warna stabilo.
Kelemahan teknik cetak offset:
  • Waktu produksi yang dibutuhkan lebih lama karena membutuhkan proses pembuatan film, pembuatan plat cetak dan penyetelan tinta pada mesin. Selain itu, karena tinta yang digunakan adalah tinta basah, maka dibutuhkan waktu untuk proses pengeringan.
  • Terdapat banyak sampah pada saat proses penyetelan warna berlangsung, sehingga kurang ramah lingkungan.
Kelebihan teknik cetak digital offset:
  • Dapat mencetak dalam jumlah sedikit, ratusan lembar ataupun hanya satu lembar.
  • Anda tidak perlu menunggu lama untuk dapat menikmati hasil cetak dari mesin cetak digital karena tidak membutuhkan pembuatan film atau plat cetak.
  • Harga lebih ekonomis untuk cetak skala kecil.
Kelemahan teknik cetak digital offset:
  • Warna kurang konsisten jika untuk mencetak skala besar.
  • Hanya dapat mencetak hingga ukuran A3+.
  • Hanya dapat mencetak dengan gramatur kertas maksimum 270 gsm.
  • Harga cenderung jauh lebih mahal bila mencetak dalam skala besar.

https://uprint.id/blog/digital-printing/ 

Apa itu Emboss dan Deboss

Emboss merupakan teknik finishing proses cetak tinggi yang memberikan efek timbul pada bagian tertentu di permukaan kertas. Acuan emboss berasal dari logam hasil proses etsa atau cukil, disebut klise. Acuan tersebut terdiri dari dua bagian, bagian yang menonjol (jantan) dan bagian yang cekung (betina). Proses selanjutnya adalah meletakan kertas yang akan di emboss diantara acuan menonjol (jantan) dan cekung (betina). Sebaliknya, deboss merupakan teknik finishing yang memberikan efek tenggelam atau cekung. Proses deboss sama dengan emboss, tetapi hanya perlu menukar posisi acuan menonjol (jantan) dan acuan cekung (betina).
 Proses finishing ini banyak digunakan pada cetak komersial seperti cover buku, postcard, dan packaging. Ketinggian atau kedalaman emboss dan deboss dapat diatur sesuai kebutuhan. Proses Emboss dapat dilakukan secara manual maupun langsung pada mesin (digital embossing). Sedikit tips dari kami, kertas dengan gramatur lebih tebal akan menimbulkan efek emboss atau deboss yang lebih kentara.
Salah satu inovasi terbaru di industri percetakan adalah Chemical Embossing. Chemical Embossing atau efek kulit jeruk merupakan teknik cetak offset dengan menggunakan tiga step lapisan yang dilakukan secara bersamaan pada satu mesin (inline), yaitu dengan memadukan antara tinta proses UV CMYK (Cyan, Magenta, Yellow,dan Black) yang kemudian dilapisi tinta UV khusus atau OP varnish (overprint varnish), pada area cetak tertentu. Setelah kering seluruh area cetak tersebut dilapisi kembali dengan UV varnish  atau gloss varnish, dan dikeringkan kembali secara bersamaan dengan lampu ultra violet (UV Lamp).

http://www.gramediaprinting.com/article/detail/54

DIGITAL PRINTING



DIGITAL PRINTING
Secara umum pengertian digital printing adalah proses pencetakan gambar/citra digital ke permukaan material atau media fisik. Umumnya proses ini di gunakan untuk pekerjaan pencetakan dengan volume atau jumlah terbatas. Dapat juga digunakan jika kita menginginkan personalisasi pada gambar yang dicetak  atau customize. Personalisasi ini kita kenal dengan istilah “Variable Data Printing”. Ada beberapa istilah  yang dikenal oleh masyarakat seperti : offset, lithographi, flexografi, gravure dan inkjet. Di luar inkjet, prsoses tersebut diatas masih sangat banyak digunakan dalam kehidupan sehari-hari, misalnya buku, label kemasan, kemasan itu sendiri dan masih banyak lagi
Pada tahun 90-an digital printing dengan menggunakan mesin cetak berteknologi inkjet mulai berkembang sangat pesat, karena digunakan untuk keperluan media dalam dan luar ruang. Beberapa mesin dengan teknologi ini juga digunakan sebagai alat untuk kebutuhan proofing pada cetak offset sebelum masuk pada proses produksi. Sedangkan inkjet secara massal sudah digunakan untuk keperluan kantor dan rumah. Saat ini digital printing untuk keperluan indsutri promosi juga berkembang dengan sangat luar biasa terutama yang berkaitan dengan promosi luar ruang. Misalnya saja untuk cetak billboard, brosur, poster, dan lain sebagainya. Bahkan kampanye calon wakil rakyat pun, sekarang banyak menggunakan media digital printing sebagai sarana mereka mengambil dukungan dari rakyat.
Dengan kata lain, digital printing tidak hanya dapat diartikan dan dihubungkan dengan industri cetak dengan volume besar, tapi juga dapat juga berkaitan dengan industri promosi baik dalam ruang/indoor juga luar ruang atau outdoor. Digital Printing bisa kita artikan dengan bebas sebagai proses pencetakan suatu gambar atau design ke media cetak dari komputer melalui alat cetak secara langsung tanpa perlu pembuatan film atau plate. Jadi cetak dengan mesin printer biasa pun juga boleh dikatakan sebagai cetak digital atau digital printing.
*Dilihat dari jenis mesinnya, digital printing dapat dibagi menjadi beberapa  yaitu :
1. Mesin digital printing berbasis tinta atau yang biasa disebut inkjet machine.
Contohnya ROLAND, MUTOH, MIMAKI, HP. EPSON, CANON dan printer wide format seperti Myjet, NUR, VUTEK, SCITEX. Printer dekstop seperti Espon R230 juga bisa dimasukkan kedalam jenis inkjet machine. Untuk mesin berbasis tinta ini bisa dibedakan juga berdasarkan jenis tintanya yaitu :
a. Printer dengan tinta dye/pigment.
Tinta dye merupakan tinta waterbase atau tinta yang basisnya air. Tinta ini sangat bagus untuk mencetak photo karena mampu menghasilkan gamut warna yang baik, tinta ini banyak dipakai mesin-mesin seperti printer dekstop. Kekurangan tinta jenis dye adalah kekuatannya, dimana tinta ini akan mudah luntur jika kena air atau sinar UV, untuk itu biasanya diperlukan tambahan laminasi sebagai pelindungnya.

b. Printer dengan tinta solvent.
Tinta solvent merupakan tinta solventbase atau tinta yang basisnya minyak. Tinta ini memiliki kekuatan jauh lebih kuat dibandingkan tinta dye karena tidak luntur kena air dan atau sinar UV. Karena kekuatannya itulah tinta ini banyak digunakan printer-printer large format untuk cetak spanduk, sticker, baliho atau giant banner. Akan tetapi untuk kehalusan cetakan masih bagus tinta dye walaupun sekarang hal semacam ini bukan menjadi isu penting karena ada tinta ecosolvent yang hasil cetakannya bisa sebagus tinta dye. Printer-printer yang sudah mengusus ecosolvent sebagai tintanya adalah ROLAND, MUTOH, HP, MIMAKI, dll.

c. Printer dengan tinta UV.
Tinta uv merupakan tinta khusus yang bisa dikeringkan dengan sinar uv, jadi dalam prosesnya ketika tinta disemprotkan oleh printer ke media cetak ketika itu pula tinta tersebut dikeringkan menggunakan sinar UV sehingga tinta mampu menempel ke berbagai media cetak. Oleh karena itu tinta UV bisa digunakan hampir disemua media seperti kaca, kayu, kain, vinil, dll. Biasanya printer2 yang menggunakan tinta UV adalah jenis printer flatbed walaupun ROLAND sudah ada yang menggunakan tinta UV tapi tidak berbentuk flatbed. Dari namanya saja kita sudah bisa menebak jika tinta ini lebih kuat daripada solvent maupun dye. Hanya saja harga printer berbasis tinta UV masih relatif mahal dan begitu pula biaya produksinya.
2. Mesin digital berbasis toner.
Untuk mesin yang menggunakan toner juga banyak sekali macamnya. Mulai dari yang ukuran A4 s/d ukuran A0, sedangkan merk nya mulai dari HP, EPSON, Xerox, Samsung, OCE, KIOCERA, dll. Bahkan mesin-mesin digital berbasis toner sudah ada yg dilengkapi sistem finishingnya seperti penjilidan atau penyusunan naskah. Memang kebanyakan mesin-mesin berbasis toner lebih banyak digunakan untuk layanan dokumen seperti bikin buku, cetak peta, cetak kalkir dan sebagainya. Kelebihan dari mesin berbasis toner ini adalah dikecepatan, dimana untuk ukuran A0 hanya perlu 17 detik.
3. Mesin digital berbasis tinta offset.
Mesin ini diproduksi untuk menemani mesin offset atau mungkin nantinya untuk menggantikan mesin offset. Jadi dalam prosesnya mesin ini tidak memerlukan film atau plate, dari komputer langsung dicetak. Kelebihan mesin ini pada fleksibilitas medianya yang luas, mulai dari kertas sampai plastik dan hasilnya sangat mirip dengan mesin offset. Contoh dari mesin ini adalah HP INDIGO, Kodak Nexpress, hanya saja mesin ini harganya sangat mahal walaupun biaya produksinya relatif murah. Untuk ukuran cetak A3 dengan kertas HVS hanya 2500.
*Berdasarkan mesin cetak aplikasi yang ada,  cetak digital secara garis besar digolongkan 3:

(1) printer – seperti; printer untuk Personal Computer (PC)
(2) copier – seperti; mesin fotokopi yang dilengkapi dengan scanner
(3) press – seperti; mesin cetak offset.
Printer adalah semua teknologi,mesin cetak yang membuat gambar atau image pada kertas yang diambil dari data/file komputer; menghasilkan turunan cetak pertama atau cetak asli dimana setiap cetakan bisa unik atau berubah. Ciri ini memberi kemampuan personalisasi bahan cetakan. Semua dokumen bisa menjadi individual. Teknologi tinta yang dipakai bisa inkjet, wax-transfer dan toner.
Copier atau mesin fotokopi, dicirikan dengan alat scanner; menghasilkan cetakan turunan kedua. Mesin fotokopi dapat menggandakan cetakan turunan pertama. Tinta yang umum dipakai adalah toner, menggunakan teknologi elektrofotografi.
Press atau mesin cetak press, dicirikan dengan sistim mekanis yang mengandalkan penghantar (carrier) image untuk mereplikasi atau menggandakan suatu gambar yang sama ke material (kertas) cetak secara berulang dan terus menerus. Umum ditemukan pada alat cetak offset lithografi, yang memungkinkan melakukan pencetakan dalam ukuran kertas dan jumlah besar.
Dalam perkembangan mesin cetak aplikasi digital, dari ke tiga kelompok tersebut berkembang mesin campuran;
1. Printer Press
2. Press Printer
3. Scanner Printer.
Printer Press, sering disebut sebagai alat cetak printer (dokumen turunan pertama)kualitas tinggi baik hitam putih atau warna. Kecepatan mesin printer mencapai 50 lembar per menit atau lebih, yang dilengkapi dengan belt untuk mempercepat “delivery” dan menahan kertas dengan efek elektrik statik. Belt menggantikan fungsi roller yang sering menimbulkan masalah jamming untuk kecepatan tinggi. Alat printer ini memungkinkan membuat image yang dinamis / berubah pada photoconductor belt atau drum untuk setiap 50 lembar cetakan. Tak jarang alat printer ini dilengkapi dengan fasilitas penjilidan dan finishing.
Press Printer, alat mesin cetak offset press dengan proses pembuatan penghantar image langsung diatas mesin offset – tanpa proses prepress diluar mesin cetak, yang ditambahkan dengan alat cetak printer pada bagian akhir untuk memberikan informasi yang dinamis / berubah. Biasanya alat cetak printer tambahan ini menggunakan teknologi tinta inkjet.
Scanner Printer, alat cetak printer yang dilengkapi dengan peralatan scanner. Mesin cetak ini dilengkapi jaringan yang berhubungan dengan RIP, raster image processor, memungkinkan untuk melakukan modifikasi image hasil dari scanning. Jenis informasi adalah dokumen turunan pertama, ini berbeda dengan mesin copier yang sering rancu karena sama-sama menggunakan peralatan scanner.Reproduksi Informasi
Untuk lebih memahami konsep digital printing, maka secara garis besar ada 2 kelompok reproduksi informasi;
1. Static printing
2. Dynamic Printing.
Static Printing, proses menggandakan informasi yang sama dan tetap dalam jumlah yang besar. Untuk merubah informasi dari satu hasil cetakan harus mengeluarkan daya upaya, biaya dan jumlah cetakan yang besar yang sebenarnya tidak dibutuhkan. Kita mengacu pada proses cetak tradisional seperti mesin cetak offset, dimana image carrier yaitu blanket memuat informasi yang sama dan tetap untuk sejumlah lembar cetakan.
Dynamic Printing, proses menggandakan suatu informasi yang bisa berubah-ubah untuk setiap lembar cetakan. Kita bisa mengacu pada mesin copier atau fotokopi, yang dapat menggandakan setiap lembar kertas dengan informasi berbeda tergantung pada informasi yang ingin dikopi.
Berdasarkan ciri dan sifat umum diatas maka dynamic printing banyak ditemukan pada peralatan, metoda dan teknologi digital printing. Kemampuan memberikan dinamika informasi terkait erat dengan penggunaan file dan/atau komputer itu sendiri. Komputer merupakan tonggak utama digital printing.Parameter Reproduksi Informasi
Secara garis besar terdapat 2 kelompok parameter yaitu;
- Parameter utama dan
- Parameter pelengkap untuk membedakan Static and Dynamic Printing, dan sekaligus panduan dalam menggunakan masing-masing jenis cetakan.
Parameter utama, parameter yang bersifat unik dan khas dalam membedakan static dan dynamis printing, terdiri dari;
1. Image carrier
2. Variability informasi
3. Cycle time
4. Jumlah cetakan
5. Front cost
Lebih lanjut penjelasannya dapat dilihat paragraf berikut “Pendefinisian Digital Printing”.
Parameter pelengkap, parameter yang sifatnya terus berkembang dan berubah dimana suatu saat memungkinkan tidak adanya perbedaan berarti dan unik antara static dan dynamic printing, terdiri dari;
1. Kualitas cetakan
2. Jenis kertas
3. Ukuran kertas
4. Jenis material tinta
Lebih lanjut penjelasannya pada paragraf “Teknologi Peralatan Digital Printing”.Pendefinisian Digital Printing
Dengan memahami parameter-parameter diatas dengan gampang kita melihat dan mendefinisikan multi aspek dan nama digital printing. Dynamic printing sendiri merupakan benang merah dari istilah digital printing, dimana penggunaan file komputer dan komputer merupakan cikal bakal perkembangan digital printing.
Perkembangan teknologi dari parameter-parameter utama reproduksi informasi menggiring perkembangan digital printing ke aspek-aspek, antara lain;
1. Direct Imaging;
Berkaitan dengan proses pembuatan “image carrier” (pengahantar image seperti plat dan blanket)
2. Variable Printing
Berkaitan dengan variable informasi
3. On-Demand Printing
Berkaitan dengan jumlah cetakan, cycle time dan front cost
4. Distributed Printing
Berkaitan dengan teknologi file komputer itu sendiri yang bisa dipindahkan dan disimpan
5. Digital Prepress dan Workflow
Berkaitan dengan teknologi file komputer itu sendiri yang bisa dipindahkan dan disimpanImpact & Non-Impact printing
Apakah faktor impact dan non-impatc printing mempunyai dan berperanan dalam perkembangan digital printing?. Jawabannya iya dan tidak, pada awalnya semua digital printing mengacu pada non-impact printing wlaupun dengan teknologi direct imaging kita bisa bisa melakukan proses cetak lithografi yang impact printing.
Namun yang jelas istilah ini bukan menjadi faktor yang mendefinisikan digital printing.
Impact Printing, ditandadi dengan kontaknya pembawa image dengan material cetak (kertas, plastik).Teknologi Peralatan Digital Printing
Perkembangan teknologi perlatan digital printing sangat dipengaruhi oleh penggunaaan material tinta, antara lain;
- Tinta
- Toner
- Inkjet
- Lain-lain
Kualitas cetak, kertas dan ukuran dipengaruhi oleh perkembangan teknologi diatas dan sekaligus mempengaruhi segmen pasar cetak yang ada.

http://gooblog-niaha.blogspot.co.id/2013/10/digital-printing.html

Grafika Komputer

PENGERTIAN GRAFIKA KOMPUTER

Grafik Komputer adalah suatu proses pembuatan, penyimpanan dan manipulasi model dan citra. Model berasal dari beberapa bidang seperti fisik, matematik, artistik dan bahkan struktur abstrak. Istilah ”Grafik Komputer” ditemukan tahun 1960 oleh William Fetter : pembentukan disain model cockpit (Boeing) dengan menggunakan pen plotter dan referensi model tubuh manusia 3 Dimensi. Pengguna mengendalikan isi, struktur dan kemunculan objek serta menampilkan citra melalui suatu komponen dasar visual feedback.


Komponen Dasar Sistem Grafik Interaktif :

1. Masukan : mouse, tablet dan stylus, peralatan force feedback, scanner, live video stream, dll
2. Proses dan Penyimpanan
3. Keluaran : layar, printer berbasis kertas, perekam video, non-linear editor, dll

Sejarah perkembangan grafik komputer :
Awal tahun 60-an dimulainya model animasi dengan menampilkan simulasi efek fisik.1961: Edward Zajac menyajikan suatu model simulasi satelit dengan menggunakan teknologi Grafik Komputer.

a. Pada Tahun 1963 :
• Ivan Sutherland (MIT), menemukan Sketchpad (manipulasi langsung, CAD)
• Alat untuk menampilkan Calligraphic (vector)
• Mouse oleh Douglas Englebert

b. 1968 : ditemukan Evans & Sutherland.

c. 1969 : Journal SIGGRAPH pertama kali diterbitkan

d. 1970: Pierre B´eezier mengembangkan kurva B´eezier.

e. 1971: Ditemukan Gouraud Shading,

f. 1972: Ditayangkannya film Westworld, sebagai film pertama yang menggunakan animasi komputer.

g. 1974: Ed Catmull mengembangkan z-buffer (Utah). Komputer animasi pendek, Hunger:Keyframe animation and morphing

h. 1976: Jim Blinn mengembangkan texture dan bump mapping.

i. 1977: Film terkenal Star Wars menggunakan grafik komputer

j. 1979: Turner Whitted mengembangkan algoritma ray tracing,untuk pesawat Death Star. Pertengahan tahun 70-an hingga 80-an: Pengembangan Quest for realism radiosity sebagai main-stream aplikasi realtime.

k. 1982: Pengembangan teknologi grafik komputer untuk menampilkan partikel.

l. 1984: Grafik Komputer digunakan untuk menggantikan model fisik pada film The Last Sta Fighter.

m. 1986: Pertama kalinya Film hasil produksi grafik komputer dijadikan sebagai nominasi dalam Academy Award: Luxo Jr. (Pixar).

n. 1989: Film Tin Toy (Pixar) memenangkan Academy Award.

o. 1995: Diproduksi fillm Toy Story (Pixar dan Disney) sebagai film 3D animasi panjang pertama

p. Akhir tahun 90-an, ditemukannya teknologi visualisasi interaktif untuk ilmu pengetahuan dan kedokteran, artistic rendering, image based rendering, path tracing, photon maps, dll.

q. Tahun 2000 ditemukannya teknologi perangkat keras untuk real-time photorealistic rendering. Dan sampai sekarang, seperti yang anda ketahui betapa dahsyatnya perkembangan yang muncul di dunia grafik komputer.

Konsep Dasar Dari Grafik Komputer

Kegiatan yang Terkait dengan Grafik Komputer
1. Pemodelan geometris: menciptakan model matematika dari objek-objek 2D dan 3D.
2. Rendering: memproduksi citra yang lebih solid dari model yang telah dibentuk.
3. Animasi: Menetapkan/menampilkan kembali tingkah laku/behavior objek bergantung waktu

Kerangka Grafik Komputer Interaktif

• Graphics library/package (contoh: OpenGL) adalah perantara aplikasi dan display hardware (GraphicsSystem)
• Application program memetakan objek aplikasi ke tampilan/citra dengan memanggil graphics library
• Hasil dari interaksi user menghasilkan/modifikasi citra
• Citra merupakan hasil akhir dari sintesa, desain,manufaktur, visualisasi dll.

Pemodelan Geometris

Transformasi dari suatu konsep (atau suatu benda nyata) ke suatu model geometris yang bisa ditampilkan pada suatu komputer : Shape/bentuk, Posisi, Orientasi (cara pandang), Surface Properties / Ciri-ciri Permukaan (warna, tekstur), Volumetric Properties / Ciri-ciri volumetric(ketebalan/pejal, penyebaran cahaya), Lights/cahaya (tingkat terang, jenis warna) dll.

Dasar Matematika yang Diperlukandalam Grafik Komputer
• Geometry (2D, 3D) : Trigonometry, Vector spaces
• Points, vectors, dan koordinat : Dot dan cross products

Elemen-elemen Pembentuk Grafik:
1. Geometri
2. Pemrosesan Citra untukDitampilkan di Layar
3. Hardware Display Grafik :Vektor dan Raster
a. Vetor (calligraphic, stroke, random-scan)
b. Raster (bitmap, pixmap), digunakandalam layar dan laser printer

Tools Pendukung Pemodelan Grafik Komputer :

1. Aplikasi Pengolah Tata Letak (Layout)
Program ini sering digunakan untuk keperluan pembuatan pamflet, brosur, booklet, poster, undangan dan lain yang sejenis. Program ini mampu mengatur penempatan teks dan gambar yang diambil dari program lain (seperti Adobe Photoshop). Yang termasuk dalam kelompok ini adalah: Adobe FrameMaker, Adobe In Design, Adobe PageMaker, Corel Ventura, Microsoft Publisher, Quark Xpress.

2. Aplikasi Pengolah Vektor/Garis
Program yang termasuk dalam kelompok ini dapat digunakan untuk membuat gambar dalam bentuk vektor/garis sehingga sering disebut sebagai Illustrator Program. Seluruh objek yang dihasilkan berupa kombinasi beberapa garis, baik berupa garis lurus maupun lengkung. Aplikasi yang termasuk dalam kelompok ini adalah: Adobe Illustrator, Beneba Canvas, CorelDraw, Macromedia Freehand, Metacreations Expression, Micrografx Designer, Inkscape.

3. Aplikasi Pengolah Pixel/Gambar
Program yang termasuk dalam kelompok ini dapat dimanfaatkan untuk mengolah gambar/manipulasi foto (photo retouching). Objek yang diolah dalam progam-program tersebut dianggap sebagai kombinasi beberapa titik/pixel yang memiliki kerapatan dan warna tertentu, misalnya, foto. Gambar dalam foto terbentuk dari beberapa kumpulan pixel yang memiliki kerapatan dan warna tertentu. Meskipun begitu, program yang termasuk dalam kelompok ini dapat juga mengolah teks dan garis, akan tetapi dianggap sebagai kumpulan pixel. Objek yang diimpor dari program pengolah vektor/garis, setelah diolah dengan program pengolah pixel/titik secara otomatis akan dikonversikan menjadi bentuk pixel/titik. Yang termasuk dalam aplikasi ini adalah: Adobe Photoshop, Corel Photo Paint, Macromedia Xres, Metacreations Painter, Metacreations Live Picture, Micrografx Picture Publisher, Microsoft Photo Editor, QFX, Wright Image, Pixelmator, Manga studio, Gimp dan Pos Free Photo Editor.

4. Aplikasi Pengolah Film/Video
Program yang termasuk dalam kelompok ini dapat dimanfaatkan untuk mengolah film dalam berbagai macam format. Pemberian judul teks (seperti karaoke, teks terjemahan, dll) juga dapat diolah menggunakan program ini. Umumnya, pemberian efek khusus (special effect) seperti suara ledakan, desingan peluru, ombak, dan lain-lain juga dapat dibuat menggunakan aplikasi ini. Yang termasuk dalam kategori ini adalah: Adobe After Effect, Power Director, Show Biz DVD, Ulead Video Studio, Element Premier, Easy Media Creator, Pinnacle Studio Plus, WinDVD Creater, Nero Ultra Edition dan Camtasia Studio

5. Aplikasi Pengolah Multimedia
Program yang termasuk dalam kelompok ini biasanya digunakan untuk membuat sebuah karya dalam bentuk Multimedia berisi promosi, profil perusahaan, maupun yang sejenisnya dan dikemas dalam bentuk CD maupun DVD. Multimedia tersebut dapat berisi film/movie, animasi, teks, gambar, dan suara yang dirancan sedemikian rupa sehingga pesan yang disampaikan lebih interktif dan menarik. Yang termasuk dalam kelompok ini adalah: Macromedia, Macromedia Authorware, Macromedia Director, Macromedia Flash, Multimedia Builder, Ezedia, Hyper Studio dan Ovation Studio Pro

6. Pengolah 3 dimensi
Contohnya : Xara 3D, 3Ds Max, Houdini, Lightware, Blender, Pixar, Maya, Poser, AutoCad dan Zmodeler

7. Software tipografi
Fontographer dan AMP Font Viewer

Beberapa kemajuan utama dalam computer grafik 3D:

1. Flat shading : suatu teknik shades masing-masing polygon dari suatu objek berdasarkan pada polygon “normal” dan posisi serta intensitas sumber cahaya.

2. Gouraud shading : ditemukan oleh Henri Gouraud pada tahun 1971 dengan teknik resource-conscious yang digunakan untuk menirukan shade dengan permukaan lembut dan penyisipan warna puncak antarpermukaan polygon.

3. Texture mapping : suatu teknik untuk menirukan detail permukaan dengan pemetaan gambar (tekstur) menjadi polygons.

4. Phong shading : ditemukan oleh Bui Tuong Phong; suatu teknik shading yang lembut penyisipan yang puncak mendekati normal pencahayaan dari polygon curved-surface dengan antarpermukaan; model pencahayaan meliputi glossy reflection dengan suatu tingkatan permukaan yang halus.

5. Bump mapping : ditemukan oleh Jim Blinn, suatu teknik normal-perturbation yang digunakan untuk menirukan permukaan yang tidak rata atau mengerut.

 6. Ray Tracing : suatu metode berdasarkan pada prinsip fisik dari ilmu optic geometris yang bisa menirukan pantulan berulang dan transparan.

7. Radiosity : suatu teknik untuk global illumination yang menggunakan teori perpindahan radiatif untuk menirukan iluminasi secara tidak langsung (yang dicerminkan).

System perancangan terbantu computer (Computer Aided Design = CAD) memungkinkan pemakai untuk memanipulasi model komponen-komponen mesinm badan mesin, pesawat terbang, dan lain-lain, yang secara keseluruhan harus dinyatakan seperti apa yang akan terbentuk. Terapan-terapan grafik 3D berbeda dengan terapan-terapan grafik 2D, tidak hanya karena penambahan dimensi dari dua menjadi tiga, tetapi yang lebih utama adalah cara menampilkan suatu realita (realism) dari objek yang sebenarnya ke layar tampilan.

Dalam program simulasi, misalnya, semakin tinggi derajat realita yang bisa disajikan, program simulasi tersebut menjadi lebih menarik. Penampilan citra yang realities dari objek 3D pada layar tampilan 2D menimbulkan beberapa persoalan yang harus ditangani. Beberapa persoalan yang segera terlihat, antara lain adalah bagaimana kedalaman dan cara memberikan warna pada objek agar kelihatan lebih menarik.

Bagian dari Grafika Komputer meliputi:
- Geometri: mempelajari cara menggambarkan permukaan bidang
- Animasi: mempelajari cara menggambarkan dan memanipulasi gerakan
- Rendering: mempelajari algoritma untuk menampilkan efek cahaya
- Citra (Imaging): mempelajari cara pengambilan dan penyuntingan gambar.

Grafika komputer 3D adalah representasi dari data geometrik 3 dimensi sebagai hasil dari pemrosesan dan pemberian efek cahaya terhadap grafika komputer 2D. Hasil ini kadang kala ditampilkan secara waktu nyata (real time) untuk keperluan simulasi. Secara umum prinsip yang dipakai adalah mirip dengan grafika komputer 2D, dalam hal: penggunaan algoritma, grafika vektor, model frame kawat (wire frame model), dan grafika rasternya.

Grafika komputer 3D sering disebut sebagai model 3D. Namun, model 3D ini lebih menekankan pada representasi matematis untuk objek 3 dimensi. Data matematis ini belum bisa dikatakan sebagai gambar grafis hingga saat ditampilkan secara visual pada layar komputer atau printer. Proses penampilan suatu model matematis ke bentuk citra 2 D biasanya dikenal dengan proses 3D rendering.

Contoh Pemakaian Grafik Komputer dalam Kehidupan Sehari-hari

• Computer Art
Computer art adalah penggunaan komputer grafis untuk menghasilkan karya-karya seni. Hasil dapat berupa kartun, potret, foto, layout media cetak, logo, lukisan abstrak, desain interior atau eksterior, dan lain sebagainya. Contoh: Adobe Photoshop, Corel Painter, GIMP.

• Video Game
Video game adalah permainan yang melibatkan interaksi dengan user interface untuk menghasilkan umpan balik berupa visualisasi pada perangkat video. Aplikasi ini banyak beredar di pasaran mulai yang sederhana 2 dimensi, seperti tetris, hingga yang rumit, 3 dimensi, dan memerlukan resource banyak, seperti game sepakbola Winning Eleven. Dari yang yang standalone hingga online network, seperti Ragnarok. Dari PC, console, hingga mobile devices.

• Computer-Aided Design (CAD)
CAD adalah alat bantu berbasis komputer yang digunakan dalam proses analisis dam desain,khusunya untuk sistem arsitektural dan engineering. CAD banyak digunakan dalam mendesain bagunan, mobil, pesawat, komputer, alat-alat elektronik, peralatan rumah tangga, dan berbagai produk lainnya. Contoh aplikasinya: AutoCAD.


B. OPEN GL

OpenGL adalah program aplikasi interface yang digunakan untuk mendefinisikan komputer grafis 2D dan 3D. Program platform API ini umumnya untuk menetapkan standar dalam industri komputer pada jenis interaksi komputer grafis 2D dan juga menjadi alat yang biasa digunakan dengan grafis 3D juga. Singkatan dari OpenGL adalah Open Graphics Library, OpenGL menghilangkan kebutuhan untuk pemrogram dan menulis ulang bagian grafis dari suatu sistem operasi setiap kali akan meng-upgrade ke versi baru dari sistem. Fungsi dasar dari OpenGL adalah untuk mengeluarkan koleksi khusus dari executable atau perintah ke sistem operasi. Dengan demikian, program ini bekerja dengan perangkat keras grafis yang sudah ada yang berada pada hard drive atau sumber tertentu lainnya. Setiap perintah di set rancang untuk melibatkan tindakan gambar tertentu, atau meluncurkan efek khusus tertentu yang terkait dengan grafis.

Cara membuat perintah dalam OpenGL dapat dilakukan dalam dua cara berbeda. Pertama, adalah programmer membuat dan menyimpan daftar perintah yang digunakan secara berulang. Ini adalah salah satu cara yang lebih rutin digunakan program antarmuka. Seiring dengan perkembangan maka dibuat kelompok perintah yang lebih permanen, juga memungkinkan untuk membuat dan menjalankan salah satu perintah dalam perimeter waktu dari grafis komputer juga.

OpenGL juga menyediakan beberapa protokol built-in yang mungkin berguna bagi pengguna akhir. Di antara fitur ini alat seperti alpha blending, pemetaan tekstur, efek atmosfer, dan surface removal. Alat ini menyesuaikan diri dengan sistem operasi yang sedang digunakan. OpenGL awalnya dikembangkan oleh Silicon Graphics, OpenGL kini dianggap standar industri. Kini Microsoft telah mendukung antar muka program aplikasi ini dan menawarkan download gratis OpenGL yang digunakan pada sistemnya. Interfacenya terdiri dari lebih dari 250 fungsi panggilan yang berbeda dapat digunakan untuk menarik kompleks tiga dimensi dari adegan sederhana primitives. openGL dikembangkan oleh silicon graphics inc (sgi) pada tahun 1992 dan banyak digunakan dalam cad, virtual reality, visualisasi ilmiah, visualisasi informasi, dan simulasi penerbangan. openGL juga digunakan dalam permainan video, dimana ia bersaing dengan direct 3D on microsoft windows platform.

OpenGL pada awalnya didesain untuk digunakan pada bahasa pemrograman C/C++, namun dalam perkembangannya openGL dapat juga digunakan dalam bahasa pemrograman yang lain seperti java, tcl, ada, visual basic, delphi, maupun fortran. Namun openGL di-package secara berbeda-beda sesuai dengan bahasa pemrograman yang digunakan.

OpenGL memiliki dua tujuan yaitu :

1. Untuk menyembunyikan kompleksitas dari interfacing dengan berbagai 3D accelerators.
2. Untuk menyembunyikan kemampuan yang berbeda dari hardware platform.

Dasar operasi OpenGL adalah menerima primitif seperti titik, garis dan poligon, dan mengkonversikannya ke dalam piksel. Hal ini dilakukan oleh sebuah pipa grafis yang dikenal sebagai mesin OpenGL.

OpenGL adalah API prosedural tingkat rendah, yang memerlukan programmer untuk mendikte langkah-langkah yang tepat. Hal ini kontras dengan deskriptif API, dimana programmer hanya perlu menjelaskan dan dapat membiarkan librari mengatur rincian rendering itu.

OpenGL memiliki sejarah yang berpengaruh pada pengembangan 3D accelerators, mempromosikan dasar tingkat fungsionalitas yang sekarang umum di tingkat konsumen hardware yaitu:

1. Rasterised poin, garis dan poligon sebagai dasar primitive
2. Mentransformasi dan pencahayaan pipa
3. Z-buffering
4. Texture mapping (Pemetaan Textur)
5. Alpha blending

Penggambaran Obyek dengan OpenGL

Saat ini telah banyak perangkat lunak yang digunakan untuk membantu pembuatan objek openGL. Akan tetapi sebagian besar perangkat lunak hanya memiliki kemampuan untuk menciptakan objek-objek sederhana yang kemudian digabung-gabungkan atau diolah lebih lanjut. Karena itu dibutuhkan perangkat lunak yang dapat membuat objek yang kompleks namun fleksibel dalam pembuatannya, sehingga perangkat lunak tersebut dapat menjadi software pendukung untuk software pengolahan objek yang lebih besar.

Seperti Kurva yang banyak diperlukan dalam bidang analisis data seperti statistik. Oleh karena itu penggambaran tentang kurva ini sangat penting, khususnya dalam menampilkan deretan data menjadi sebuah kurva. Untuk itu Delphi menyediakan fungsi khusus untuk membuat kurva seperti kurva bezier. Kurva lain yang sangat berguna dan yang dapat di pelajari yaitu kurva-kurva yang dibentuk dari fungsi-fungsi trigonometri seperti kurva sinus, parabola dan lain sebagainya
 
http://muhammadfarizal01.blogspot.co.id/2015/05/grafika-komputer.html