DIGITAL PRINTING
DIGITAL
PRINTING
Secara
umum pengertian digital printing adalah proses pencetakan gambar/citra digital
ke permukaan material atau media fisik. Umumnya proses ini di gunakan untuk
pekerjaan pencetakan dengan volume atau jumlah terbatas. Dapat juga digunakan jika
kita menginginkan personalisasi pada gambar yang dicetak atau customize.
Personalisasi ini kita kenal dengan istilah “Variable Data Printing”. Ada
beberapa istilah yang dikenal oleh masyarakat seperti : offset,
lithographi, flexografi, gravure dan inkjet. Di luar inkjet, prsoses tersebut
diatas masih sangat banyak digunakan dalam kehidupan sehari-hari, misalnya
buku, label kemasan, kemasan itu sendiri dan masih banyak lagi
Pada tahun 90-an digital printing dengan
menggunakan mesin cetak berteknologi inkjet mulai berkembang sangat pesat,
karena digunakan untuk keperluan media dalam dan luar ruang. Beberapa mesin
dengan teknologi ini juga digunakan sebagai alat untuk kebutuhan proofing
pada cetak offset sebelum masuk pada proses produksi. Sedangkan inkjet secara
massal sudah digunakan untuk keperluan kantor dan rumah. Saat ini digital
printing untuk keperluan indsutri promosi juga berkembang dengan sangat luar
biasa terutama yang berkaitan dengan promosi luar ruang. Misalnya saja untuk
cetak billboard, brosur, poster, dan lain sebagainya. Bahkan kampanye calon
wakil rakyat pun, sekarang banyak menggunakan media digital printing
sebagai sarana mereka mengambil dukungan dari rakyat.
Dengan kata lain, digital printing tidak hanya
dapat diartikan dan dihubungkan dengan industri cetak dengan volume besar, tapi
juga dapat juga berkaitan dengan industri promosi baik dalam ruang/indoor juga
luar ruang atau outdoor. Digital
Printing bisa kita artikan dengan bebas sebagai proses pencetakan suatu
gambar atau design ke media cetak dari komputer melalui alat cetak secara
langsung tanpa perlu pembuatan film atau plate. Jadi cetak dengan mesin
printer biasa pun juga boleh dikatakan sebagai cetak digital atau digital
printing.
*Dilihat dari jenis mesinnya,
digital printing dapat dibagi menjadi beberapa yaitu :
1. Mesin digital printing berbasis
tinta atau yang biasa disebut inkjet machine.
Contohnya ROLAND, MUTOH, MIMAKI, HP.
EPSON, CANON dan printer wide format seperti Myjet, NUR, VUTEK, SCITEX. Printer
dekstop seperti Espon R230 juga bisa dimasukkan kedalam jenis inkjet
machine. Untuk mesin berbasis tinta ini bisa dibedakan juga berdasarkan
jenis tintanya yaitu :
a. Printer dengan tinta dye/pigment.
Tinta dye merupakan tinta waterbase atau tinta yang basisnya
air. Tinta ini sangat bagus untuk mencetak photo karena mampu menghasilkan
gamut warna yang baik, tinta ini banyak dipakai mesin-mesin seperti printer
dekstop. Kekurangan tinta jenis dye adalah kekuatannya, dimana tinta ini akan
mudah luntur jika kena air atau sinar UV, untuk itu biasanya diperlukan
tambahan laminasi sebagai pelindungnya.
b. Printer dengan tinta solvent.
Tinta solvent merupakan tinta solventbase atau tinta yang basisnya
minyak. Tinta ini memiliki kekuatan jauh lebih kuat dibandingkan tinta dye
karena tidak luntur kena air dan atau sinar UV. Karena kekuatannya itulah tinta
ini banyak digunakan printer-printer large format untuk cetak spanduk, sticker,
baliho atau giant banner. Akan tetapi untuk kehalusan cetakan masih bagus
tinta dye walaupun sekarang hal semacam ini bukan menjadi isu penting karena
ada tinta ecosolvent yang hasil cetakannya bisa sebagus tinta dye.
Printer-printer yang sudah mengusus ecosolvent sebagai tintanya adalah ROLAND,
MUTOH, HP, MIMAKI, dll.
c. Printer dengan tinta UV.
Tinta uv merupakan tinta khusus yang bisa dikeringkan dengan sinar
uv, jadi dalam prosesnya ketika tinta disemprotkan oleh printer ke media cetak
ketika itu pula tinta tersebut dikeringkan menggunakan sinar UV sehingga tinta
mampu menempel ke berbagai media cetak. Oleh karena itu tinta UV bisa digunakan
hampir disemua media seperti kaca, kayu, kain, vinil, dll. Biasanya printer2
yang menggunakan tinta UV adalah jenis printer flatbed walaupun ROLAND sudah
ada yang menggunakan tinta UV tapi tidak berbentuk flatbed. Dari namanya saja
kita sudah bisa menebak jika tinta ini lebih kuat daripada solvent maupun dye.
Hanya saja harga printer berbasis tinta UV masih relatif mahal dan begitu pula
biaya produksinya.
2. Mesin digital berbasis toner.
Untuk mesin yang menggunakan toner
juga banyak sekali macamnya. Mulai dari yang ukuran A4 s/d ukuran A0, sedangkan
merk nya mulai dari HP, EPSON, Xerox, Samsung, OCE, KIOCERA, dll. Bahkan
mesin-mesin digital berbasis toner sudah ada yg dilengkapi sistem finishingnya
seperti penjilidan atau penyusunan naskah. Memang kebanyakan mesin-mesin
berbasis toner lebih banyak digunakan untuk layanan dokumen seperti bikin buku,
cetak peta, cetak kalkir dan sebagainya. Kelebihan dari mesin berbasis toner
ini adalah dikecepatan, dimana untuk ukuran A0 hanya perlu 17 detik.
3. Mesin digital berbasis tinta
offset.
Mesin ini diproduksi untuk menemani
mesin offset atau mungkin nantinya untuk menggantikan mesin offset. Jadi dalam
prosesnya mesin ini tidak memerlukan film atau plate, dari komputer langsung
dicetak. Kelebihan mesin ini pada fleksibilitas medianya yang luas, mulai dari
kertas sampai plastik dan hasilnya sangat mirip dengan mesin offset. Contoh
dari mesin ini adalah HP INDIGO, Kodak Nexpress, hanya saja mesin ini harganya
sangat mahal walaupun biaya produksinya relatif murah. Untuk ukuran cetak A3
dengan kertas HVS hanya 2500.
*Berdasarkan mesin cetak aplikasi yang ada,
cetak digital secara garis besar digolongkan
3:
(1) printer – seperti; printer untuk Personal Computer (PC)
(2) copier – seperti; mesin fotokopi yang dilengkapi dengan scanner
(3) press – seperti; mesin cetak offset.
Printer adalah semua teknologi,mesin cetak yang membuat gambar atau image
pada kertas yang diambil dari data/file komputer; menghasilkan turunan cetak
pertama atau cetak asli dimana setiap cetakan bisa unik atau berubah. Ciri ini
memberi kemampuan personalisasi bahan cetakan. Semua dokumen bisa menjadi
individual. Teknologi tinta yang dipakai bisa inkjet, wax-transfer dan toner.
Copier atau mesin fotokopi, dicirikan dengan alat scanner; menghasilkan
cetakan turunan kedua. Mesin fotokopi dapat menggandakan cetakan turunan
pertama. Tinta yang umum dipakai adalah toner, menggunakan teknologi
elektrofotografi.
Press atau mesin cetak press, dicirikan dengan sistim mekanis yang
mengandalkan penghantar (carrier) image untuk mereplikasi atau menggandakan
suatu gambar yang sama ke material (kertas) cetak secara berulang dan terus
menerus. Umum ditemukan pada alat cetak offset lithografi, yang memungkinkan
melakukan pencetakan dalam ukuran kertas dan jumlah besar.
Dalam perkembangan mesin cetak aplikasi digital, dari ke tiga kelompok
tersebut berkembang mesin campuran;
1. Printer Press
2. Press Printer
3. Scanner Printer.
Printer Press, sering disebut sebagai alat cetak printer (dokumen turunan
pertama)kualitas tinggi baik hitam putih atau warna. Kecepatan mesin printer
mencapai 50 lembar per menit atau lebih, yang dilengkapi dengan belt untuk
mempercepat “delivery” dan menahan kertas dengan efek elektrik statik. Belt
menggantikan fungsi roller yang sering menimbulkan masalah jamming untuk
kecepatan tinggi. Alat printer ini memungkinkan membuat image yang dinamis / berubah
pada photoconductor belt atau drum untuk setiap 50 lembar cetakan. Tak jarang
alat printer ini dilengkapi dengan fasilitas penjilidan dan finishing.
Press Printer, alat mesin cetak offset press dengan proses pembuatan
penghantar image langsung diatas mesin offset – tanpa proses prepress diluar
mesin cetak, yang ditambahkan dengan alat cetak printer pada bagian akhir untuk
memberikan informasi yang dinamis / berubah. Biasanya alat cetak printer
tambahan ini menggunakan teknologi tinta inkjet.
Scanner Printer, alat cetak printer yang dilengkapi dengan peralatan
scanner. Mesin cetak ini dilengkapi jaringan yang berhubungan dengan RIP,
raster image processor, memungkinkan untuk melakukan modifikasi image hasil
dari scanning. Jenis informasi adalah dokumen turunan pertama, ini berbeda
dengan mesin copier yang sering rancu karena sama-sama menggunakan peralatan
scanner.
Reproduksi Informasi
Untuk lebih memahami konsep digital printing, maka secara garis besar ada 2
kelompok reproduksi informasi;
1. Static printing
2. Dynamic Printing.
Static Printing, proses menggandakan informasi yang sama dan tetap dalam
jumlah yang besar. Untuk merubah informasi dari satu hasil cetakan harus
mengeluarkan daya upaya, biaya dan jumlah cetakan yang besar yang sebenarnya
tidak dibutuhkan. Kita mengacu pada proses cetak tradisional seperti mesin
cetak offset, dimana image carrier yaitu blanket memuat informasi yang sama dan
tetap untuk sejumlah lembar cetakan.
Dynamic Printing, proses menggandakan suatu informasi yang bisa berubah-ubah
untuk setiap lembar cetakan. Kita bisa mengacu pada mesin copier atau fotokopi,
yang dapat menggandakan setiap lembar kertas dengan informasi berbeda
tergantung pada informasi yang ingin dikopi.
Berdasarkan ciri dan sifat umum diatas maka dynamic printing banyak
ditemukan pada peralatan, metoda dan teknologi digital printing. Kemampuan
memberikan dinamika informasi terkait erat dengan penggunaan file dan/atau
komputer itu sendiri. Komputer merupakan tonggak utama digital printing.
Parameter
Reproduksi Informasi
Secara garis besar terdapat 2 kelompok parameter yaitu;
- Parameter utama dan
- Parameter pelengkap untuk membedakan Static and Dynamic Printing, dan
sekaligus panduan dalam menggunakan masing-masing jenis cetakan.
Parameter utama, parameter yang bersifat unik dan khas dalam membedakan
static dan dynamis printing, terdiri dari;
1. Image carrier
2. Variability informasi
3. Cycle time
4. Jumlah cetakan
5. Front cost
Lebih lanjut penjelasannya dapat dilihat paragraf berikut “Pendefinisian
Digital Printing”.
Parameter pelengkap, parameter yang sifatnya terus berkembang dan berubah
dimana suatu saat memungkinkan tidak adanya perbedaan berarti dan unik antara
static dan dynamic printing, terdiri dari;
1. Kualitas cetakan
2. Jenis kertas
3. Ukuran kertas
4. Jenis material tinta
Lebih lanjut penjelasannya pada paragraf “Teknologi Peralatan Digital
Printing”.
Pendefinisian Digital Printing
Dengan memahami parameter-parameter diatas dengan gampang kita melihat dan
mendefinisikan multi aspek dan nama digital printing. Dynamic printing sendiri
merupakan benang merah dari istilah digital printing, dimana penggunaan file
komputer dan komputer merupakan cikal bakal perkembangan digital printing.
Perkembangan teknologi dari parameter-parameter utama reproduksi informasi
menggiring perkembangan digital printing ke aspek-aspek, antara lain;
1. Direct Imaging;
Berkaitan dengan proses pembuatan “image carrier” (pengahantar image seperti
plat dan blanket)
2. Variable Printing
Berkaitan dengan variable informasi
3. On-Demand Printing
Berkaitan dengan jumlah cetakan, cycle time dan front cost
4. Distributed Printing
Berkaitan dengan teknologi file komputer itu sendiri yang bisa dipindahkan dan
disimpan
5. Digital Prepress dan Workflow
Berkaitan dengan teknologi file komputer itu sendiri yang bisa dipindahkan dan
disimpan
Impact & Non-Impact printing
Apakah faktor impact dan non-impatc printing mempunyai dan berperanan dalam
perkembangan digital printing?. Jawabannya iya dan tidak, pada awalnya semua
digital printing mengacu pada non-impact printing wlaupun dengan teknologi
direct imaging kita bisa bisa melakukan proses cetak lithografi yang impact
printing.
Namun yang jelas istilah ini bukan menjadi faktor yang mendefinisikan
digital printing.
Impact Printing, ditandadi dengan kontaknya pembawa image dengan material cetak
(kertas, plastik).
Teknologi Peralatan Digital Printing
Perkembangan teknologi perlatan digital printing sangat dipengaruhi oleh
penggunaaan material tinta, antara lain;
- Tinta
- Toner
- Inkjet
- Lain-lain
Kualitas cetak, kertas dan ukuran dipengaruhi oleh perkembangan teknologi
diatas dan sekaligus mempengaruhi segmen pasar cetak yang ada.
http://gooblog-niaha.blogspot.co.id/2013/10/digital-printing.html